Pada tahun 2025, open interest Bitcoin futures menembus angka USD23,5 miliar—pencapaian yang mencerminkan perubahan besar dalam dinamika pasar serta peningkatan partisipasi institusi. Tonggak ini menjadi indikator utama semakin diterimanya Bitcoin dalam ekosistem keuangan tradisional.
Pertumbuhan pasar futures memperlihatkan kepercayaan institusi pada cryptocurrency sebagai aset yang sah, dengan platform teregulasi berada di garis depan. Tren ini didukung data dari institusi keuangan besar yang mulai masuk ke sektor crypto:
| Metrik | Nilai | Dampak |
|---|---|---|
| CME Bitcoin Futures Trading | USD124.155,0 | Validasi institusional |
| CME Ether Futures Open Interest | USD10,6M | Diversifikasi minat crypto |
| Harga Spot BTC | USD107.631,6 | Fondasi pasar yang kuat |
Korelasi antara minat futures dan harga spot memberikan gambaran sentimen pasar yang mendalam. Ketika kedua indikator naik bersamaan, biasanya menunjukkan kekuatan pasar sejati, bukan sekadar spekulasi. Harga BTC saat ini pun menguat sejalan dengan tren tersebut, naik dari sekitar USD70.000 ke lebih dari USD107.000 sepanjang tahun.
Ekosistem institusional yang kian berkembang memperkuat narasi Bitcoin sebagai "emas digital" sekaligus aset cadangan strategis. Dengan rencana peluncuran perdagangan CME Bitcoin futures 24/7 di awal 2026, adopsi institusi diperkirakan akan semakin memperkuat posisi Bitcoin di pasar jangka panjang.
Kenaikan funding rate Bitcoin ke 0,05% baru-baru ini merupakan sinyal penting bahwa investor mengambil posisi bullish terhadap prospek BTC. Funding rate berfungsi sebagai indikator real-time untuk menilai sentimen pasar, keseimbangan leverage, serta posisi trader di pasar perpetual futures.
Mekanisme funding rate pada kontrak perpetual crypto: rate positif muncul saat posisi long lebih dominan dan harga kontrak melampaui harga spot.
| Funding Rate | Sentimen Pasar | Preferensi Posisi |
|---|---|---|
| Positif (0,05%) | Bullish | Long diutamakan |
| Negatif | Bearish | Short diutamakan |
| Mendekati nol | Netral | Pasar seimbang |
Funding rate 0,05% ini menjadi bukti bahwa trader rela membayar premi untuk mempertahankan posisi long, menandakan keyakinan kuat pada tren naik Bitcoin. Data pasar 2025 menunjukkan fenomena ini tetap terjadi meski BTC sedang volatil, dengan harga bergerak antara USD106.999 sampai USD111.237 dalam 24 jam terakhir.
Secara historis, kenaikan funding rate di atas target biasanya menggambarkan peningkatan sentimen bullish terhadap aset. Tren ini sejalan dengan laporan Coinbase Institutional yang menunjukkan 67% investor institusi memperkirakan reli besar Bitcoin dalam 3–6 bulan ke depan menuju 2026. Lonjakan funding rate saat ini semakin menguatkan kepercayaan pasar terhadap potensi pertumbuhan Bitcoin.
Pasar opsi Bitcoin mencatat perubahan sentimen signifikan, dengan skew positif di level 10%—menandakan transisi dari outlook bearish ke bullish. Perubahan ini terjadi bersamaan dengan harga Bitcoin di USD107.631, setelah periode volatilitas dengan puncak Oktober di USD126.080.
Skew positif menunjukkan trader profesional kini membayar premi untuk call option, berbalik dari posisi defensif sebelumnya. Pergeseran ini mengindikasikan ekspektasi kenaikan harga dalam waktu dekat, meski koreksi baru saja terjadi.
Pertumbuhan dan pendewasaan pasar opsi tercermin pada perbandingan volume pasar berikut:
| Jenis Pasar | Open Interest | Dampak Pasar |
|---|---|---|
| Opsi | USD40+ miliar | Aktivitas hedging meningkat |
| Futures | Lebih rendah USD40M | Leverage menurun |
Selisih open interest antara opsi dan futures kini menjadi salah satu yang terlebar, menandakan investor institusi semakin memanfaatkan strategi opsi canggih dibanding taruhan futures satu arah. Konsentrasi trading opsi di platform teregulasi mendorong hedging yang lebih strategis, sekaligus menurunkan volatilitas pasar secara umum.
Kemunculan skew positif ini sejalan dengan stabilisasi harga Bitcoin pasca penurunan tajam di Oktober, menandakan pasar mulai menemukan pijakan baru dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk penemuan harga selanjutnya.
Pasar crypto mengalami gejolak besar dalam 24 jam terakhir, dengan pergerakan harga Bitcoin memicu gelombang likuidasi. Sekitar USD155 juta posisi Bitcoin dilikuidasi, dengan posisi long menjadi korban terbesar. Pergerakan pasar yang mendadak sempat menekan BTC di bawah USD110.000 sebelum terjadi pemulihan tipis.
Peristiwa likuidasi ini bersamaan dengan tren penurunan Bitcoin, tercermin dari pergerakan harga berikut selama sebulan terakhir:
| Periode | Perubahan Harga | Jumlah Perubahan |
|---|---|---|
| 24 Jam | -2,91% | -USD3.225,95 |
| 7 Hari | -7,35% | -USD8.538,50 |
| 30 Hari | -12,19% | -USD14.941,68 |
Volatilitas ini terjadi setelah rekor Bitcoin di 7 Oktober sebesar USD126.080, turun 14,63% dari puncak ke level saat ini. Fear and Greed Index di angka 42—menandakan sentimen pasar didominasi rasa takut.
Trader profesional melakukan hedging dan rotasi modal ke stablecoin sebagai proteksi di tengah fluktuasi. Dominasi likuidasi pada posisi long memperlihatkan banyak trader mengambil leverage pada tren naik, namun terjebak saat pasar berbalik. Pola ini menjadi bukti cepatnya perubahan sentimen di pasar crypto dan menggarisbawahi risiko trading leverage saat volatilitas meningkat.
Menurut tren saat ini, 1 Bitcoin diperkirakan bernilai antara USD100.000 hingga USD500.000 di tahun 2030, namun prediksi sangat bervariasi akibat volatilitas pasar.
Jika Anda menanamkan USD1.000 di Bitcoin pada tahun 2020, nilainya saat ini sekitar USD9.690—menunjukkan kenaikan sebesar 869%.
Per November 2025, USD100 Bitcoin setara sekitar 0,0009 BTC. Nilai pastinya dapat berubah karena volatilitas pasar.
Menurut tren saat ini, USD1 Bitcoin di tahun 2025 diperkirakan bernilai sekitar USD0,00002, dengan asumsi harga Bitcoin mencapai USD50.000 per koin. Namun, harga crypto sangat fluktuatif dan sulit diprediksi.
Bagikan
Konten