Keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada tahun 2025 diperkirakan akan meningkatkan volatilitas pasar cryptocurrency sekitar 15%, berdasarkan analisis pasar terbaru. Data historis menunjukkan bahwa pemotongan suku bunga Fed secara konsisten mendorong arus modal ke aset alternatif, termasuk cryptocurrency utama seperti Bitcoin dan B2 (BSquared Network).
Tiga pemotongan suku bunga yang direncanakan pada 2025 bertujuan mengatasi sejumlah isu ekonomi, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
| Faktor Ekonomi | Status Saat Ini | Proyeksi Pasca Pemotongan Suku Bunga |
|---|---|---|
| Pertumbuhan Ekonomi | Melambat | Peningkatan moderat |
| Pasar Tenaga Kerja | Pertumbuhan lemah | Perekrutan lebih aktif |
| Inflasi | Berkepanjangan | Agak terkendali |
| Kekuatan Dolar | Relatif tinggi | Potensi melemah |
Bagi cryptocurrency seperti B2, yang saat ini diperdagangkan di $1.1675 dengan kapitalisasi pasar $54,7 juta, perubahan kebijakan ini memberikan potensi besar terhadap pergerakan harga. B2 telah menunjukkan volatilitas yang signifikan, mencapai harga tertinggi historis $2.2184 pada 12 Oktober 2025 sebelum terkoreksi tajam.
Data pasar menunjukkan bahwa selama siklus pelonggaran Fed sebelumnya, metrik volatilitas implisit cryptocurrency naik sebesar 12–18%. Pola ini mengindikasikan bahwa meskipun kecenderungan arah cenderung mendukung apresiasi cryptocurrency di masa pelonggaran moneter, volatilitas harga akan tetap tinggi ketika pelaku pasar menyesuaikan posisi berdasarkan komunikasi Federal Reserve dan publikasi data ekonomi terbaru.
Data ekonomi terbaru tahun 2025 menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat inflasi dan performa pasar Bitcoin. Saat inflasi mencapai 3,2%, harga Bitcoin naik sebesar 8%, menegaskan perannya sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi.
Korelasi ini semakin jelas saat melihat sejarah pergerakan harga Bitcoin terhadap indikator ekonomi:
| Indikator Ekonomi | Respons Harga Bitcoin | Periode Waktu |
|---|---|---|
| Inflasi 3,2% | Kenaikan harga 8% | 2025 |
| Volatilitas Pasar (VIX: 33) | Fluktuasi Token B2 | Oktober–November 2025 |
| Ketidakpastian Pasar Tradisional | Kenaikan Bitcoin 32% YTD | Awal 2025 |
Analis keuangan menyatakan bahwa meski volatilitas Bitcoin tetap tinggi, sebagaimana tercermin dalam data perdagangan gate, responsnya terhadap tekanan inflasi semakin dapat diprediksi. Perilaku Bitcoin kini menyerupai aset hibrida—sebagian investasi teknologi berisiko dan sebagian penyimpan nilai seperti emas.
Data ini memperkuat teori bahwa Bitcoin tetap berfungsi sebagai lindung nilai inflasi, terutama di tengah kekhawatiran inflasi moderat yang mendorong investor ke aset alternatif. Pola ini, yang konsisten dengan siklus pasar sebelumnya, menunjukkan bahwa pematangan Bitcoin sebagai kelas aset tidak mengurangi daya tariknya di periode inflasi. Investor institusi semakin mengenali tren ini, mendorong terciptanya instrumen investasi kripto yang lebih teregulasi dan stabilitas pasar yang lebih baik meski fluktuasi harga tetap terjadi.
Data keuangan tahun 2025 memperlihatkan koefisien korelasi sebesar 0,6 antara Bitcoin dan S&P 500, mengindikasikan hubungan moderat antara kedua kelas aset. Korelasi ini menandai pergeseran perilaku pasar Bitcoin, yang menunjukkan sebagian independensi dari pasar ekuitas tradisional namun tetap terhubung.
| Perbandingan Aset | Korelasi dengan S&P 500 |
|---|---|
| Bitcoin | 0,6 |
| Altcoin | 0,68 |
| B2 Network | 0,7726 |
Menariknya, altcoin menunjukkan korelasi sedikit lebih tinggi sebesar 0,68 dengan S&P 500, menandakan pengaruh sentimen pasar umum yang lebih besar daripada Bitcoin. Divergensi ini menyoroti status Bitcoin sebagai "emas digital", terlihat dari korelasi historisnya sebesar 0,9 dengan emas, yang mencapai $4.179,48 per ons pada 2025.
Perubahan korelasi ini dipengaruhi oleh faktor makroekonomi yang memengaruhi kedua pasar sekaligus. Sebagai contoh, ketika pemerintahan Trump mengaktifkan kembali tarif agresif terhadap Tiongkok, Kanada, dan Meksiko di akhir 2025, hal tersebut memicu penurunan pasar kripto sebesar $160 miliar bersamaan dengan gejolak di pasar ekuitas.
Bagi trader, korelasi moderat ini menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin kerap memperbesar fluktuasi ekuitas hingga 3–5 kali lipat, sehingga menciptakan risiko sekaligus peluang di kondisi pasar yang volatil. Investor institusi melalui gate dapat memanfaatkan hubungan ini untuk mengembangkan strategi hedging dan alokasi aset yang lebih canggih di antara kelas aset tradisional dan digital.
B2 merupakan solusi Layer 2 untuk Bitcoin yang meningkatkan skalabilitas dan memungkinkan smart contract. B2 memakai teknologi rollup untuk memproses transaksi secara off-chain dan menyelesaikannya di mainnet Bitcoin, sehingga mempercepat transaksi dan menurunkan biaya.
Per 2 November 2025, harga B coin adalah $0,0093. Nilai ini mencerminkan harga pasar terkini.
Ethereum diperkirakan akan menjadi Bitcoin kedua. Penggunaan luas untuk smart contract dan DApps menjadikannya kandidat utama di sektor kripto.
Total suplai token B2 network adalah 210 juta, didistribusikan kepada investor, tim, penasihat, peserta event, dan reward staking.
Bagikan
Konten