Lanskap regulasi untuk The Open Network (TON) mengalami perubahan besar seiring evolusi sikap Securities and Exchange Commission terhadap kepatuhan cryptocurrency sepanjang 2025. Setelah pergantian kepemimpinan di SEC pada Januari 2025, pendekatan Gary Gensler yang berfokus pada penegakan hukum berganti menjadi kerangka regulasi kolaboratif.
Pada Februari 2025, Komisaris Hester Peirce mengajukan sistem kategorisasi aset kripto empat bagian dan secara terbuka meminta masukan masyarakat terkait penerapan hukum sekuritas pada aset digital seperti TON. Inisiatif ini menandai terbukanya SEC terhadap reformasi regulasi, bukan sekadar penegakan hukum yang ketat.
Prioritas regulasi SEC sepanjang 2025 bergeser secara nyata, seperti terlihat pada tabel berikut:
| Periode | Fokus Regulasi | Pendekatan terhadap Kripto | Inisiatif Utama |
|---|---|---|---|
| Sebelum 2025 | Pengawasan ESG, penegakan ketat | Konfrontatif | Penegakan kasus individu |
| 2025 | Regulasi kripto, risiko teknologi baru | Kolaboratif | Pembentukan Crypto Task Force |
Pembentukan Crypto Task Force oleh SEC menjadi tonggak penting, menggelar forum publik yang mempertemukan regulator, pelaku industri, dan akademisi untuk membangun kerangka regulasi terpadu. Pendekatan ini memberikan pedoman kepatuhan yang lebih jelas bagi TON sekaligus mengurangi ketidakpastian, sehingga proyek mampu memenuhi regulasi dengan lebih efektif dan melanjutkan pengembangan teknologi.
Ekosistem blockchain TON menghadapi tantangan besar dalam transparansi proses pelaporan audit. Laporan audit kerap minim dokumentasi detail dan metodologi yang jelas, sehingga stakeholder sulit memahami asesmen keamanan secara menyeluruh. Evaluasi atas dokumentasi audit TON menunjukkan penjelasan kerentanan yang tidak lengkap dan rekomendasi yang kurang konsisten.
Banyak laporan audit proyek TON tidak tersedia untuk publik, menyebabkan kesenjangan informasi antara pengembang dan pengguna. Hal ini berbeda dengan standar industri di ekosistem blockchain besar lain yang menormalkan pengungkapan audit komprehensif.
Perbandingan transparansi audit TON dengan standar industri menunjukkan kekurangan berikut:
| Aspek | Laporan Audit TON | Standar Industri |
|---|---|---|
| Aksesibilitas Publik | Ketersediaan terbatas | Dipublikasikan secara luas |
| Detail Dokumentasi | Kurang memadai | Komprehensif |
| Kejelasan Metodologi | Tidak jelas | Terdefinisi jelas |
| Penjelasan Temuan | Konteks minim | Analisis mendalam |
Insiden Oktober 2025, saat harga TON merosot tajam dari $2,74 ke $0,569, menunjukkan dampak nyata dari kekurangan transparansi. Tanpa dokumentasi audit yang jelas, komunitas kesulitan memastikan apakah kerentanan tersebut dapat diidentifikasi melalui review keamanan yang semestinya. Transparansi audit yang lebih baik sangat krusial untuk membangun kepercayaan jangka panjang dan memungkinkan pengguna mengambil keputusan terkait keamanan protokol.
Peristiwa regulasi sangat memengaruhi perkembangan ekosistem TON sepanjang 2025. Implementasi CLARITY Act memperjelas kerangka regulasi untuk aplikasi berbasis TON, khususnya pada protokol DeFi dan platform NFT. Ketika sebuah bursa besar menghentikan layanan TON pada Oktober 2025, dampaknya langsung terasa di pasar:
| Peristiwa | Tanggal | Harga TON | Perubahan 24 jam |
|---|---|---|---|
| Sebelum penghentian | 9 Okt 2025 | $2,74 | -1,30% |
| Penghentian layanan | 10 Okt 2025 | $0,57 (terendah) | -79,3% |
| Pemulihan setelah penghentian | 11 Okt 2025 | $2,09 | +2,30% |
Fluktuasi harga ini memperlihatkan kerentanan ekosistem terhadap peristiwa regulasi. Walaupun terjadi volatilitas, TON tetap menunjukkan ketahanan dengan rebound ke $2,31 pada November 2025.
Executive Order 14178 yang diterbitkan Januari 2025 sangat berpengaruh, menetapkan kebijakan yang memastikan akses ke blockchain publik dan self-custody tetap terjaga, serta menolak "regulasi melalui penuntutan." Kebijakan ini memungkinkan TON menghadapi tantangan regulasi sekaligus melanjutkan ekspansi ekosistem.
Ekosistem TON memenuhi tuntutan regulasi dengan mengintegrasikan alat kepatuhan AML/KYC pada platform DeFi dan dompet, merespons tuntutan SEC dan CFTC. Implementasi ini, meski sempat memperlambat pengembangan, pada akhirnya meningkatkan kepercayaan institusi terhadap ekosistem TON, terbukti dari pertumbuhan yang berlanjut di tengah dinamika regulasi.
TON tengah melaksanakan peningkatan kebijakan KYC/AML berbasis teknologi canggih demi kepatuhan terhadap standar regulasi global yang terus berubah. Jaringan ini mengutamakan penyesuaian terhadap kerangka kepatuhan internasional dengan tetap memperhatikan variasi lokal. Peningkatan meliputi integrasi sistem verifikasi berbasis AI dan pemantauan real-time yang sangat meningkatkan akurasi penilaian risiko dan identifikasi.
Implementasi ini menghasilkan peningkatan efektivitas kepatuhan secara nyata:
| Fitur | Sebelum Peningkatan | Setelah Peningkatan |
|---|---|---|
| Pemantauan Transaksi | Tingkat akun | Korelasi tingkat entitas |
| Penilaian Risiko | Manual | Real-time berbasis AI |
| Cakupan Regulasi | Terbatas | Kerangka global dengan adaptasi lokal |
| Kecepatan Verifikasi | Jam hingga hari | Menit hingga jam |
Pendekatan TON mengadopsi KYC berkelanjutan dan manajemen risiko adaptif untuk menghadapi tantangan regulasi baru. Alih-alih menciptakan protokol baru, platform memanfaatkan prinsip yang sudah ada dengan cara inovatif, serta memperkuat perlindungan privasi data. Audit kepatuhan terbaru menunjukkan tingkat deteksi anomali meningkat 43% dan false positive turun 27% dengan sistem yang diperbarui. Kemajuan ini menempatkan TON sebagai pionir kepatuhan blockchain tanpa mengorbankan kecepatan transaksi maupun pengalaman pengguna.
Ya, TON dinilai sebagai koin yang bagus. TON menempati posisi kedua di antara cryptocurrency teratas untuk dibeli, menunjukkan kinerja kuat dan prospek pertumbuhan yang baik.
Ya, Toncoin memiliki masa depan yang cerah. Pemanfaatannya di DeFi, gaming, dan storage terdesentralisasi memberikan potensi pertumbuhan tinggi. Para ahli memperkirakan nilai Toncoin akan meningkat seiring dengan adopsi blockchain yang terus berkembang.
Meskipun ambisius, Toncoin berpeluang mencapai $100 berkat teknologi kuat dan adopsi yang terus meningkat. Faktor penentu utamanya adalah kondisi pasar dan perkembangan proyek secara berkelanjutan.
Toncoin adalah cryptocurrency utama di blockchain TON, digunakan untuk membayar biaya transaksi, deposit validator, dan operasi smart contract. Toncoin mendukung transfer cepat dan micropayment, serta berpotensi diintegrasikan dengan aplikasi pesan instan.
Bagikan
Konten