
In the Money (ITM) dan Out of the Money (OTM) adalah istilah kunci yang menggambarkan status nilai intrinsik opsi. Opsi in-the-money berarti pemegangnya dapat langsung memperoleh keuntungan jika dieksekusi—untuk opsi call, kondisi ini terjadi ketika harga aset dasar lebih tinggi dari harga strike; untuk opsi put, ketika harga aset dasar lebih rendah dari harga strike. Sebaliknya, opsi out-of-the-money akan menimbulkan kerugian jika dieksekusi saat itu juga—untuk opsi call, ini terjadi jika harga aset dasar lebih rendah dari harga strike; untuk opsi put, jika harga aset dasar lebih tinggi dari harga strike. Di pasar kripto, pemahaman terhadap kedua konsep ini sangat penting bagi trader opsi untuk menilai potensi profit dari posisi yang diambil.
Status ITM dan OTM pada opsi memberikan pengaruh signifikan terhadap pasar derivatif kripto, membentuk perilaku trading dan dinamika pasar secara keseluruhan:
Distribusi volume perdagangan: Opsi ITM cenderung menarik volume perdagangan lebih tinggi karena memiliki nilai intrinsik, di mana dana lindung nilai dan investor institusional sering memanfaatkan opsi ini untuk pengelolaan risiko portofolio.
Fenomena volatility smile: Status ITM dan OTM sangat terkait dengan fenomena volatility smile, di mana opsi yang sangat OTM dan sangat ITM menunjukkan volatilitas tersirat lebih tinggi dibandingkan opsi at-the-money.
Indikator sentimen pasar: Rasio opsi ITM terhadap OTM di pasar kripto sering digunakan sebagai indikator sentimen; proporsi opsi call ITM yang tinggi dapat menandakan sentimen bullish, begitu pula sebaliknya.
Perbedaan likuiditas: Opsi ITM umumnya menawarkan likuiditas yang lebih baik daripada OTM, terutama mendekati jatuh tempo, sehingga menghasilkan insentif likuiditas dan biaya trading yang berbeda.
Permintaan hedging: Seiring opsi bergerak dari OTM ke ITM, market maker perlu menyesuaikan strategi hedging mereka, yang dapat memicu tekanan beli atau jual tambahan pada pasar aset dasar.
Perdagangan opsi ITM dan OTM di pasar kripto menghadirkan sejumlah risiko dan tantangan utama:
Risiko time decay: Opsi OTM menghadapi risiko time decay (theta) yang lebih tinggi, dengan nilai opsi berpotensi cepat menurun hingga nol menjelang jatuh tempo, jika harga aset dasar tidak bergerak sesuai harapan.
Risiko likuiditas: Opsi yang sangat OTM biasanya memiliki likuiditas rendah, sehingga selisih harga jual-beli menjadi besar dan risiko slippage meningkat, terutama di pasar kripto yang volatil.
Kompleksitas penetapan harga: Tingginya volatilitas aset kripto membuat penentuan harga opsi ITM dan OTM menjadi rumit, sehingga model harga opsi tradisional seperti Black-Scholes perlu penyesuaian sesuai karakteristik pasar.
Risiko leverage: Opsi OTM memberikan leverage lebih tinggi, namun investasi awal yang kecil juga berarti risiko kehilangan seluruh modal investasi semakin besar.
Ketidakpastian eksekusi: Opsi yang berada di status mendekati at-the-money dapat mengalami ketidakpastian eksekusi, khususnya di pasar yang bergerak cepat, sehingga pemilihan waktu eksekusi sangat krusial.
Risiko volatilitas: Opsi ITM dan OTM merespons perubahan volatilitas secara berbeda (nilai vega berbeda), dan lonjakan volatilitas pasar bisa berdampak tidak seimbang pada nilai opsi.
Konsep ITM dan OTM pada trading opsi akan terus berevolusi seiring berkembangnya pasar kripto:
Meningkatnya partisipasi institusional: Dengan makin banyak institusi masuk ke pasar derivatif kripto, strategi trading opsi ITM dan OTM akan semakin kompleks, dan kedalaman serta likuiditas pasar akan meningkat secara signifikan.
Inovasi produk: Berbagai produk terstruktur akan bermunculan yang disesuaikan dengan status ITM/OTM, seperti strategi eksekusi otomatis, opsi dengan pemicu bersyarat, atau alat lindung nilai dinamis.
Otomatisasi trading: Strategi trading berbasis algoritma yang memanfaatkan status ITM/OTM akan semakin banyak digunakan, khususnya sistem otomatis yang aktif ketika aset dasar melewati level harga strike.
Protokol opsi lintas chain: Platform decentralized finance (DeFi) akan terus berinovasi, termasuk kemungkinan perdagangan opsi untuk aset lintas chain, sehingga memperluas konsep ITM dan OTM ke lingkungan multi-chain.
Alat manajemen risiko: Teknologi manajemen risiko yang lebih canggih akan membantu trader menilai dan mengelola parameter risiko kompleks (seperti parameter Yunani) sesuai status ITM/OTM.
Edukasi dan aksesibilitas: Seiring pasar opsi kripto terus berkembang, sumber edukasi tentang konsep ITM dan OTM semakin meluas, membantu investor ritel memahami dan berpartisipasi dalam trading opsi.
Kesimpulan: Konsep in-the-money dan out-of-the-money merupakan landasan utama dalam trading opsi. Konsep ini memengaruhi penetapan harga dan karakteristik risiko, serta berdampak langsung pada strategi trading. Di kelas aset kripto yang sangat volatil, pemahaman mendalam atas status ini sangat penting untuk pengelolaan risiko yang efektif dan menangkap peluang trading. Seiring pasar opsi kripto berkembang, kedua konsep ini tetap menjadi inti strategi derivatif, dengan aplikasi yang terus beradaptasi sesuai struktur pasar dan inovasi teknologi. Baik bagi trader profesional maupun investor ritel, menguasai dinamika opsi ITM dan OTM merupakan kunci sukses di pasar derivatif kripto.
Bagikan


