Belakangan ini saat menyaring proyek, saya merasa bahwa proyek kripto yang benar-benar bisa bertahan hidup biasanya bukan yang hanya bersenang-senang di komunitas saja, melainkan yang berani berhadapan langsung dengan keuangan tradisional. HEMI, Layer-2 Bitcoin ini adalah contoh yang khas — mereka tidak membatasi diri dalam narasi "murni kripto", malah secara aktif berurusan dengan regulasi dan menjalin kemitraan. Pendekatan ini membuat saya menilai ulang potensi jangka panjangnya.
Pertama, mari bahas bagaimana mereka menerapkan kepatuhan secara nyata. Tes yang dilakukan HEMI bersama SBI Group dari Jepang cukup menarik — kedua belah pihak bekerja sama di jaringan HEMI untuk menjalankan proses penerbitan USDC, seluruhnya mengikuti aturan dari Financial Services Agency (FSA) Jepang — termasuk custodial aset dan mekanisme audit. Hal penting di sini bukan sekadar menambahkan stablecoin, melainkan membuktikan satu hal: aset asli Bitcoin dan aset yang diatur secara regulasi bisa hidup berdampingan di satu chain. Kemampuan institusi tradisional untuk mengakui arsitektur teknologi HEMI sendiri adalah sinyal positif — ini membuka jalan bagi mereka untuk membawa lebih banyak aset tradisional ke blockchain di masa depan.
Dari segi teknologi, HEMI juga sudah melakukan persiapan. Mekanisme konsensus PoP mereka mengikat status transaksi langsung ke jaringan utama Bitcoin, setiap catatan tercatat di blockchain dan tidak bisa diubah. Transparansi ini sangat cocok dengan logika pengawasan keuangan tradisional. Lebih fleksibel lagi, bagian smart contract — pengembang bisa menulis aturan kepatuhan sesuai kebijakan di berbagai wilayah, seperti verifikasi identitas dan batas transaksi. Desain ini bukan sekadar untuk tampak patuh, melainkan mengintegrasikan kemampuan kepatuhan langsung ke dalam lapisan dasar.
Melihat ke belakang, proyek yang mampu beradaptasi secara aktif dengan kerangka regulasi memang tidak banyak. Jalur yang dipilih HEMI ini agak bertentangan dengan arus utama — saat banyak yang mengedepankan desentralisasi, mereka memilih membuka pintu ke keuangan tradisional terlebih dahulu. Tapi justru pilihan ini yang bisa membuat mereka lebih kokoh di siklus berikutnya. Pada akhirnya, pasar tidak hanya membutuhkan narasi teknologi murni, melainkan infrastruktur yang benar-benar mampu menampung aset dan menjalankan bisnis secara nyata.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-5854de8b
· 11-05 23:50
Hmm, cukup menarik.
Lihat AsliBalas0
ShibaMillionairen't
· 11-05 23:46
Sampai rugi koin sampah kecil yang pantas
Lihat AsliBalas0
PrivacyMaximalist
· 11-05 23:45
Tanpa pengawasan, sama sekali tidak berarti
Lihat AsliBalas0
GlueGuy
· 11-05 23:39
Proyek yang tampak stabil.
Lihat AsliBalas0
NftRegretMachine
· 11-05 23:29
Tersebar, terdesentralisasi, dan kemudian dikompromikan.
Belakangan ini saat menyaring proyek, saya merasa bahwa proyek kripto yang benar-benar bisa bertahan hidup biasanya bukan yang hanya bersenang-senang di komunitas saja, melainkan yang berani berhadapan langsung dengan keuangan tradisional. HEMI, Layer-2 Bitcoin ini adalah contoh yang khas — mereka tidak membatasi diri dalam narasi "murni kripto", malah secara aktif berurusan dengan regulasi dan menjalin kemitraan. Pendekatan ini membuat saya menilai ulang potensi jangka panjangnya.
Pertama, mari bahas bagaimana mereka menerapkan kepatuhan secara nyata. Tes yang dilakukan HEMI bersama SBI Group dari Jepang cukup menarik — kedua belah pihak bekerja sama di jaringan HEMI untuk menjalankan proses penerbitan USDC, seluruhnya mengikuti aturan dari Financial Services Agency (FSA) Jepang — termasuk custodial aset dan mekanisme audit. Hal penting di sini bukan sekadar menambahkan stablecoin, melainkan membuktikan satu hal: aset asli Bitcoin dan aset yang diatur secara regulasi bisa hidup berdampingan di satu chain. Kemampuan institusi tradisional untuk mengakui arsitektur teknologi HEMI sendiri adalah sinyal positif — ini membuka jalan bagi mereka untuk membawa lebih banyak aset tradisional ke blockchain di masa depan.
Dari segi teknologi, HEMI juga sudah melakukan persiapan. Mekanisme konsensus PoP mereka mengikat status transaksi langsung ke jaringan utama Bitcoin, setiap catatan tercatat di blockchain dan tidak bisa diubah. Transparansi ini sangat cocok dengan logika pengawasan keuangan tradisional. Lebih fleksibel lagi, bagian smart contract — pengembang bisa menulis aturan kepatuhan sesuai kebijakan di berbagai wilayah, seperti verifikasi identitas dan batas transaksi. Desain ini bukan sekadar untuk tampak patuh, melainkan mengintegrasikan kemampuan kepatuhan langsung ke dalam lapisan dasar.
Melihat ke belakang, proyek yang mampu beradaptasi secara aktif dengan kerangka regulasi memang tidak banyak. Jalur yang dipilih HEMI ini agak bertentangan dengan arus utama — saat banyak yang mengedepankan desentralisasi, mereka memilih membuka pintu ke keuangan tradisional terlebih dahulu. Tapi justru pilihan ini yang bisa membuat mereka lebih kokoh di siklus berikutnya. Pada akhirnya, pasar tidak hanya membutuhkan narasi teknologi murni, melainkan infrastruktur yang benar-benar mampu menampung aset dan menjalankan bisnis secara nyata.