Industri crypto sedang menghadapi masalah serius yang sering diabaikan—fragmentasi stablecoin. Tidak semua exchange dan wallet mendukung semua jenis stablecoin, menciptakan friction yang luar biasa bagi pengguna.
Masalah Nyata di Lapangan
Analis onchain ZachXBT memberikan contoh konkret: bayangkan kamu menerima USDPT ke alamat Solana-mu, tapi wallet-mu tidak langsung mendukung token ini. Solusinya:
Bridge ETH dari Ethereum (butuh waktu & biaya gas)
Tunggu beberapa menit untuk settlement
Coba swap USDPT ke USD di exchange terpusat
Ternyata exchange itu tidak support token-mu
Harus bridge lagi ke blockchain lain, bayar gas lagi, download wallet baru, atau daftar exchange lain
Proses yang seharusnya 1 klik berubah jadi odyssey berbelit-belit. Ini adalah hambatan utama adopsi massal.
Solusi yang Sedang Dikerjakan
Abstraksi Layer Frontend: Mert Mumtaz (CEO Helius, node provider terkemuka) memprediksi exchange generasi mendatang akan menyembunyikan kompleksitas stablecoin. Mereka hanya tampilkan pilihan mata uang fiat (USD, GBP, dll), sementara backend menangani cross-chain swaps otomatis. Pengguna tidak perlu tahu ada USDPT, USDC, atau USDT—mereka cuma lihat “1 USD”.
AI Agents: Reeve Collins (co-founder Tether) menambahkan bahwa AI bots akan mengelola wallet pengguna secara autonomous. Mereka bisa handle transfer lintas issuer dan blockchain network tanpa perlu intervensi manual.
Takeaway
Crypto masih jauh dari user experience Web2. Sebelum solusi abstraksi ini fully implemented, stablecoin fragmentation bakal terus jadi friction point. Siapa yang solve ini duluan, bakal dominasi market share exchange berikutnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Fragmentasi Stablecoin: Ancaman Adopsi Massal Crypto
Industri crypto sedang menghadapi masalah serius yang sering diabaikan—fragmentasi stablecoin. Tidak semua exchange dan wallet mendukung semua jenis stablecoin, menciptakan friction yang luar biasa bagi pengguna.
Masalah Nyata di Lapangan
Analis onchain ZachXBT memberikan contoh konkret: bayangkan kamu menerima USDPT ke alamat Solana-mu, tapi wallet-mu tidak langsung mendukung token ini. Solusinya:
Proses yang seharusnya 1 klik berubah jadi odyssey berbelit-belit. Ini adalah hambatan utama adopsi massal.
Solusi yang Sedang Dikerjakan
Abstraksi Layer Frontend: Mert Mumtaz (CEO Helius, node provider terkemuka) memprediksi exchange generasi mendatang akan menyembunyikan kompleksitas stablecoin. Mereka hanya tampilkan pilihan mata uang fiat (USD, GBP, dll), sementara backend menangani cross-chain swaps otomatis. Pengguna tidak perlu tahu ada USDPT, USDC, atau USDT—mereka cuma lihat “1 USD”.
AI Agents: Reeve Collins (co-founder Tether) menambahkan bahwa AI bots akan mengelola wallet pengguna secara autonomous. Mereka bisa handle transfer lintas issuer dan blockchain network tanpa perlu intervensi manual.
Takeaway
Crypto masih jauh dari user experience Web2. Sebelum solusi abstraksi ini fully implemented, stablecoin fragmentation bakal terus jadi friction point. Siapa yang solve ini duluan, bakal dominasi market share exchange berikutnya.