Tahun 2025, pasar kripto menyambut gelombang pemulihan baru. NFT, bentuk aset digital yang pernah memicu gelombang global pada tahun 2021, kembali menarik perhatian. Namun, berbeda dengan suasana “kegilaan massal” di masa lalu, kali ini kembalinya NFT tampak lebih rasional dan berlapis-lapis. Meski aktivitas transaksi dan inovasi aplikasi terus meningkat, proyek-proyek NFT blue-chip seperti Bored Ape Yacht Club (BAYC), CryptoPunks, maupun Azuki — tampaknya sedang mengalami “kehilangan nilai”. NFT memang kembali, tetapi proyek blue-chip belum benar-benar “bangkit kembali”.
1. Pemulihan Pasar NFT: Tanda Siklus Baru
Sejak paruh kedua 2024, volume transaksi pasar NFT mulai meningkat secara konsisten. Berdasarkan data on-chain, volume transaksi bulanan di pasar sekunder NFT pada kuartal ketiga 2025 telah meningkat lebih dari 120% dibandingkan awal tahun. Yang memicu pemulihan ini bukan lagi semata-mata antusiasme koleksi, tetapi ekspansi fungsi dan aplikasi NFT.
Saat ini, NFT tidak lagi sekadar karya seni atau avatar, melainkan banyak digunakan untuk:
Kepemilikan aset dalam game (GameFi);
Hak cipta musik dan distribusi konten digital;
Komunitas berlangganan dan program loyalitas merek;
Properti virtual dan tiket masuk ke metaverse.
Tren ini menunjukkan bahwa pasar NFT sedang beralih dari dorongan emosional ke nilai praktis. Investor tidak lagi tertarik pada “seberapa keren tampilannya”, melainkan “apakah mampu menghasilkan pendapatan berkelanjutan”.
2. Kesulitan NFT Blue-Chip: Dari Kepercayaan ke Ketentraman
Meski pasar mulai membaik, proyek blue-chip tradisional sulit untuk mengulang kejayaannya. BAYC, yang dulu mewakili puncak NFT, pada Oktober 2025, harga dasar (floor price) telah turun kurang dari 20% dari puncaknya. Proyek CryptoPunks, Azuki, CloneX, dan lainnya juga menghadapi situasi serupa.
Ada tiga alasan utama mengapa proyek blue-chip “kesulitan bertahan”:
1. Narasi pasar yang usang
Narasi awal NFT dibangun di atas “kelangkaan” dan “simbol status”. Tapi sekarang, pengguna lebih peduli pada fungsi dan pengalaman. Ketika proyek blue-chip gagal menghadirkan skenario penggunaan baru atau inovasi, nilainya sulit dipertahankan.
2. Likuiditas mengalir ke jalur baru
Bidang baru seperti GameFi, SocialFi, RWA (aset nyata di blockchain) menarik banyak likuiditas dan perhatian pengguna. Sebaliknya, proyek avatar NFT kurang memiliki mesin pertumbuhan baru.
3. Keterikatan komunitas melemah
Komunitas NFT awalnya bergantung pada hype dan konsensus, tetapi saat pasar mengalami koreksi dan proyek stagnan, tingkat aktivitas komunitas menurun drastis. Tanpa narasi baru, ekosistem komunitas NFT blue-chip perlahan menjadi sunyi. Dengan kata lain, NFT blue-chip bukan “mati”, tetapi memasuki masa redefinisi nilai.
3. Kebangkitan NFT Baru
Ketika proyek blue-chip lama terjebak stagnasi, generasi NFT baru mulai mendefinisikan ulang arah pasar.
1. NFT berbasis fungsi (Utility NFTs)
Proyek ini menekankan peran NFT dalam skenario nyata, seperti kartu anggota di blockchain, perlengkapan game, tiket, identitas digital, dan lain-lain. Mereka tidak hanya sebagai koleksi, tetapi juga membawa nilai penggunaan yang dapat diverifikasi.
2. Kombinasi AI + NFT
Karya seni generatif berbasis AI dan NFT yang belajar sendiri menjadi tren baru. Beberapa proyek memungkinkan NFT berevolusi secara dinamis berdasarkan perilaku pengguna dan interaksi komunitas, memberi mereka “kehidupan”.
3. Integrasi merek dan ekonomi nyata
Merek global ternama mulai menggunakan NFT sebagai bagian dari sistem keanggotaan digital, seperti Starbucks Odyssey, Nike .SWOOSH, dan lainnya. Proyek ini menekankan penggabungan “kepemilikan digital” dengan hak-hak nyata, sehingga NFT tidak lagi berdiri sendiri.
NFT dengan bentuk baru ini tidak mengejar hype semata, melainkan fokus pada pengalaman, koneksi, dan model pendapatan berkelanjutan — kunci utama kebangkitan kembali pasar NFT.
4. Perubahan Struktural Pasar NFT
Kini, pasar NFT tidak lagi didorong oleh narasi tunggal, melainkan menunjukkan perubahan struktural yang jelas:
NFT koleksi seni: cenderung ke pasar niche kelas atas;
NFT berbasis fungsi: menjadi mesin pertumbuhan utama;
NFT sosial dan identitas: secara bertahap terintegrasi ke dalam ekosistem sosial terdesentralisasi (SocialFi);
NFT merek dan bisnis: menjadi bagian penting dari strategi perusahaan Web3.
Fokus pasar beralih dari “spekulasi” ke “aplikasi”, menandai bahwa NFT memasuki siklus yang lebih matang dan berkelanjutan.
5. Bagaimana Investor Harus Menyikapi Perubahan Ini
Bagi investor, siklus baru NFT membawa peluang sekaligus tantangan dalam seleksi.
Fokus pada nilai fungsi jangka panjang proyek: proyek yang memiliki skenario aplikasi dan kebutuhan pengguna nyata lebih berpotensi.
Evaluasi kemampuan tim dan komunitas untuk bertahan dan berinovasi: tim yang aktif, inovatif, dan transparan biasanya mampu mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Waspadai hype jangka pendek dan lalu lintas palsu: pasar NFT masih berpotensi mengalami gelembung sementara, jadi tetap bersikap rasional.
6. Penutup: Masa Depan NFT Tidak Lagi Didominasi Emosi
Kembalinya NFT bukan berarti mengulang euforia 2021. Lebih tepatnya, ini adalah evolusi dan kebangkitan kembali: dari tren visual menuju logika aplikasi, dari hype jangka pendek ke nilai jangka panjang. Jika proyek blue-chip tidak mampu bertransformasi menjadi berbasis fungsi dan ekosistem, mereka mungkin akan tersisih dan menjadi bagian dari sejarah NFT.
Dalam siklus NFT yang baru ini, nilai ditentukan oleh penggunaan, bukan harga. NFT tidak lagi sekadar simbol koleksi, melainkan bentuk aset digital yang paling hidup dan penuh potensi di dunia maya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pasar NFT menghangat kembali, tetapi proyek blue-chip masih dalam kondisi "pemeliharaan hidup"
Tahun 2025, pasar kripto menyambut gelombang pemulihan baru. NFT, bentuk aset digital yang pernah memicu gelombang global pada tahun 2021, kembali menarik perhatian. Namun, berbeda dengan suasana “kegilaan massal” di masa lalu, kali ini kembalinya NFT tampak lebih rasional dan berlapis-lapis. Meski aktivitas transaksi dan inovasi aplikasi terus meningkat, proyek-proyek NFT blue-chip seperti Bored Ape Yacht Club (BAYC), CryptoPunks, maupun Azuki — tampaknya sedang mengalami “kehilangan nilai”. NFT memang kembali, tetapi proyek blue-chip belum benar-benar “bangkit kembali”.
1. Pemulihan Pasar NFT: Tanda Siklus Baru
Sejak paruh kedua 2024, volume transaksi pasar NFT mulai meningkat secara konsisten. Berdasarkan data on-chain, volume transaksi bulanan di pasar sekunder NFT pada kuartal ketiga 2025 telah meningkat lebih dari 120% dibandingkan awal tahun. Yang memicu pemulihan ini bukan lagi semata-mata antusiasme koleksi, tetapi ekspansi fungsi dan aplikasi NFT.
Saat ini, NFT tidak lagi sekadar karya seni atau avatar, melainkan banyak digunakan untuk:
Tren ini menunjukkan bahwa pasar NFT sedang beralih dari dorongan emosional ke nilai praktis. Investor tidak lagi tertarik pada “seberapa keren tampilannya”, melainkan “apakah mampu menghasilkan pendapatan berkelanjutan”.
2. Kesulitan NFT Blue-Chip: Dari Kepercayaan ke Ketentraman
Meski pasar mulai membaik, proyek blue-chip tradisional sulit untuk mengulang kejayaannya. BAYC, yang dulu mewakili puncak NFT, pada Oktober 2025, harga dasar (floor price) telah turun kurang dari 20% dari puncaknya. Proyek CryptoPunks, Azuki, CloneX, dan lainnya juga menghadapi situasi serupa.
Ada tiga alasan utama mengapa proyek blue-chip “kesulitan bertahan”:
1. Narasi pasar yang usang
Narasi awal NFT dibangun di atas “kelangkaan” dan “simbol status”. Tapi sekarang, pengguna lebih peduli pada fungsi dan pengalaman. Ketika proyek blue-chip gagal menghadirkan skenario penggunaan baru atau inovasi, nilainya sulit dipertahankan.
2. Likuiditas mengalir ke jalur baru
Bidang baru seperti GameFi, SocialFi, RWA (aset nyata di blockchain) menarik banyak likuiditas dan perhatian pengguna. Sebaliknya, proyek avatar NFT kurang memiliki mesin pertumbuhan baru.
3. Keterikatan komunitas melemah
Komunitas NFT awalnya bergantung pada hype dan konsensus, tetapi saat pasar mengalami koreksi dan proyek stagnan, tingkat aktivitas komunitas menurun drastis. Tanpa narasi baru, ekosistem komunitas NFT blue-chip perlahan menjadi sunyi. Dengan kata lain, NFT blue-chip bukan “mati”, tetapi memasuki masa redefinisi nilai.
3. Kebangkitan NFT Baru
Ketika proyek blue-chip lama terjebak stagnasi, generasi NFT baru mulai mendefinisikan ulang arah pasar.
1. NFT berbasis fungsi (Utility NFTs)
Proyek ini menekankan peran NFT dalam skenario nyata, seperti kartu anggota di blockchain, perlengkapan game, tiket, identitas digital, dan lain-lain. Mereka tidak hanya sebagai koleksi, tetapi juga membawa nilai penggunaan yang dapat diverifikasi.
2. Kombinasi AI + NFT
Karya seni generatif berbasis AI dan NFT yang belajar sendiri menjadi tren baru. Beberapa proyek memungkinkan NFT berevolusi secara dinamis berdasarkan perilaku pengguna dan interaksi komunitas, memberi mereka “kehidupan”.
3. Integrasi merek dan ekonomi nyata
Merek global ternama mulai menggunakan NFT sebagai bagian dari sistem keanggotaan digital, seperti Starbucks Odyssey, Nike .SWOOSH, dan lainnya. Proyek ini menekankan penggabungan “kepemilikan digital” dengan hak-hak nyata, sehingga NFT tidak lagi berdiri sendiri.
NFT dengan bentuk baru ini tidak mengejar hype semata, melainkan fokus pada pengalaman, koneksi, dan model pendapatan berkelanjutan — kunci utama kebangkitan kembali pasar NFT.
4. Perubahan Struktural Pasar NFT
Kini, pasar NFT tidak lagi didorong oleh narasi tunggal, melainkan menunjukkan perubahan struktural yang jelas:
Fokus pasar beralih dari “spekulasi” ke “aplikasi”, menandai bahwa NFT memasuki siklus yang lebih matang dan berkelanjutan.
5. Bagaimana Investor Harus Menyikapi Perubahan Ini
Bagi investor, siklus baru NFT membawa peluang sekaligus tantangan dalam seleksi.
6. Penutup: Masa Depan NFT Tidak Lagi Didominasi Emosi
Kembalinya NFT bukan berarti mengulang euforia 2021. Lebih tepatnya, ini adalah evolusi dan kebangkitan kembali: dari tren visual menuju logika aplikasi, dari hype jangka pendek ke nilai jangka panjang. Jika proyek blue-chip tidak mampu bertransformasi menjadi berbasis fungsi dan ekosistem, mereka mungkin akan tersisih dan menjadi bagian dari sejarah NFT.
Dalam siklus NFT yang baru ini, nilai ditentukan oleh penggunaan, bukan harga. NFT tidak lagi sekadar simbol koleksi, melainkan bentuk aset digital yang paling hidup dan penuh potensi di dunia maya.