Apakah kamu pernah menyadari bahwa ada beberapa area harga yang sangat “menarik” pasar untuk dikunjungi berulang kali? Itu adalah yang disebut POI (Point of Interest), secara sederhana adalah “zona magnet” pasar — harga cenderung kembali ke sana.
Apa sebenarnya POI itu?
Area tertentu di grafik, yang ditandai berdasarkan pergerakan harga yang tidak biasa sebelumnya:
Lilin besar dengan bayangan atas dan bawah panjang
Celah harga (gap)
Breakout palsu (tipu-tipu masuk posisi)
Area ketidakseimbangan supply dan demand yang jelas
Titik sniper dari bandar
Logika utamanya sangat sederhana: Dimana pun terjadi pergerakan ekstrem, harga akan berulang kali kembali menguji area tersebut. Seperti karet gelang yang pernah ditarik, begitu dilepaskan akan kembali melompat.
4 Jenis POI yang Paling Umum
1. Breakout Candle (Kali Breakout)
Lilin dengan volume besar dan kekuatan, menandakan adanya likuiditas nyata di dalamnya.
2. Candle Penolakan
Lilin dengan bayangan panjang (terutama hammer) berarti harga pernah “didorong kembali” di sana.
3. Area Gap
Tempat di mana harga melompati, biasanya akan kembali untuk mengisi gap tersebut.
4. Area Supply dan Demand
Tempat di mana banyak order beli atau jual menumpuk.
Bagaimana Menggunakan POI untuk Mendapatkan Uang?
Logika Entry
Tunggu harga kembali ke area POI
Cari sinyal pembalikan seperti candle hammer
Pastikan struktur pasar tidak berbalik arah, baru masuk posisi
Manajemen Risiko
Stop loss ditempatkan 10-15 poin di bawah/atas POI
Jangan abaikan tren utama, trading mengikuti tren di sekitar POI lebih aman
Kombinasikan dengan RSI: jika harga di POI dan RSI > 70, sinyal jual sangat kuat
Target Profit
Setelah masuk di POI, targetkan resistance berikutnya atau titik tertinggi/terendah historis.
Contoh Praktis (Menggunakan XRP)
Di grafik 15 menit, ada lilin kenaikan besar yang mendorong XRP dari $1.9500 ke $2.0000 dalam satu menit — area $1.9500-$1.9600 jadi POI.
Dua jam kemudian, harga kembali ke sekitar $1.9550 dan muncul sinyal pembalikan berupa hammer. Ini adalah sinyal masuk. Bisa ambil posisi long, target ke $2.0000, stop loss di $1.9450.
Kuncinya: Bukan cuma melihat POI lalu langsung masuk, tapi menunggu konfirmasi sinyal pembalikan.
Penggunaan Lanjutan: POI + Alat Lain
Struktur pasar: tentukan tren utama dulu, biarkan POI mendukung analisismu
EMA 50/200: POI di atas EMA = support, di bawah EMA = resistance
Volume transaksi: rebound di POI disertai volume besar = kepercayaan meningkat
Perhatian agar Tidak Terjebak
Jangan masuk tanpa menunggu konfirmasi sinyal
Jangan abaikan kondisi pasar secara keseluruhan, jangan melawan tren utama
Jangan hanya bergantung pada POI tanpa manajemen risiko
Gunakan timeframe yang sesuai (disarankan 15 menit ke atas untuk trading jangka menengah/panjang)
Pesan utama: POI hanyalah alat bantu, keberhasilan dalam trading tetap bergantung pada manajemen risiko, analisis tren, dan pengendalian emosi. Jangan terlalu bergantung pada satu indikator saja.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Semua trader sedang menggunakan "metode POI", pasar bergerak seperti ini dan kamu akan untung
Apakah kamu pernah menyadari bahwa ada beberapa area harga yang sangat “menarik” pasar untuk dikunjungi berulang kali? Itu adalah yang disebut POI (Point of Interest), secara sederhana adalah “zona magnet” pasar — harga cenderung kembali ke sana.
Apa sebenarnya POI itu?
Area tertentu di grafik, yang ditandai berdasarkan pergerakan harga yang tidak biasa sebelumnya:
Logika utamanya sangat sederhana: Dimana pun terjadi pergerakan ekstrem, harga akan berulang kali kembali menguji area tersebut. Seperti karet gelang yang pernah ditarik, begitu dilepaskan akan kembali melompat.
4 Jenis POI yang Paling Umum
1. Breakout Candle (Kali Breakout) Lilin dengan volume besar dan kekuatan, menandakan adanya likuiditas nyata di dalamnya.
2. Candle Penolakan Lilin dengan bayangan panjang (terutama hammer) berarti harga pernah “didorong kembali” di sana.
3. Area Gap Tempat di mana harga melompati, biasanya akan kembali untuk mengisi gap tersebut.
4. Area Supply dan Demand Tempat di mana banyak order beli atau jual menumpuk.
Bagaimana Menggunakan POI untuk Mendapatkan Uang?
Logika Entry
Manajemen Risiko
Target Profit Setelah masuk di POI, targetkan resistance berikutnya atau titik tertinggi/terendah historis.
Contoh Praktis (Menggunakan XRP)
Di grafik 15 menit, ada lilin kenaikan besar yang mendorong XRP dari $1.9500 ke $2.0000 dalam satu menit — area $1.9500-$1.9600 jadi POI.
Dua jam kemudian, harga kembali ke sekitar $1.9550 dan muncul sinyal pembalikan berupa hammer. Ini adalah sinyal masuk. Bisa ambil posisi long, target ke $2.0000, stop loss di $1.9450.
Kuncinya: Bukan cuma melihat POI lalu langsung masuk, tapi menunggu konfirmasi sinyal pembalikan.
Penggunaan Lanjutan: POI + Alat Lain
Perhatian agar Tidak Terjebak
Pesan utama: POI hanyalah alat bantu, keberhasilan dalam trading tetap bergantung pada manajemen risiko, analisis tren, dan pengendalian emosi. Jangan terlalu bergantung pada satu indikator saja.