Saya akan menceritakan sebuah kejadian nyata kepada semua orang.

Salah satu teman saya, pada tahun 2017-2018 bermain saham A-share. Pada awal tahun, dia terbawa suasana, memilih untuk berinvestasi di saham-saham sampah — semakin rendah nilai pasar, semakin dia beli, bahkan saham ST juga tidak dilewatkan, dia sekaligus membeli lebih dari 60 saham, masing-masing menghabiskan 50 hingga 100 ribu. Dia total menginvestasikan 5 juta.

Pada bulan Oktober mulai menjaring. Saat itu baru saja mengalami krisis saham, saham-saham sampah secara kolektif rebound, dia hampir mendapatkan keuntungan 3 kali lipat.

Merasa manis, tahun kedua melanjutkan operasi yang sama. Hasilnya, pasar berubah — saham unggulan mulai terbang, "Cantik 50 selalu naik, sampah 3000 akan mengambil nyawamu" adalah kata-kata yang menyebar saat itu. Setelah setahun, dia kehilangan setengah dari investasinya, sementara saham unggulan terus meroket.

Skenario ini, sama persis seperti yang terjadi di dunia kripto.

Di tahun 21, pasar bull itu, beli saja dengan mata tertutup, semakin kecil nilai pasar, semakin cepat kenaikannya, tidak ada yang peduli apa sebenarnya koin ini. Saya ingat di awal tahun 23, koin baru diluncurkan, hampir tidak pernah melihat proyek dengan nilai pasar di bawah 1 miliar pada hari pertama.

Namun sejak gelombang AI di akhir tahun 2023, suasananya berubah drastis — peluncuran koin baru selalu di titik tertinggi, terus-menerus membuat orang meragukan hidup mereka. Keadaan ini terus berlanjut hingga sekarang.

Ada berapa "50 cantik" di dunia cryptocurrency? Sejujurnya, hanya ada tiga: BTC, BNB, ETH.

Bahkan ETH sekarang agak kesulitan mengikuti ritme...

Pasar selalu berubah, tetapi sifat manusia tetap sama. Kisah pasar saham di masa lalu, kini terus diceritakan di dunia cryptocurrency.