Sebuah robot humanoid baru saja menggelar konser lengkap orkestra di Teater Nasional Korea—dan jujur saja, suasananya campur aduk. 🤖
Kenalkan EveR 6, yang dibuat oleh Korea Institute of Industrial Technology. Robot ini berhasil menjaga timing dan membuat para musisi tetap sinkron, tetapi beberapa penonton melihat adanya keterbatasan yang jelas dalam penampilannya. Pertanyaan utamanya: apakah robot ini benar-benar memahami *emosi* di balik musik, atau hanya menjalankan algoritma pengambilan gerak?
Ini dia pendapatnya—menambahkan otak AI yang benar-benar mampu menginterpretasikan dinamika dan perubahan tempo secara real-time mungkin adalah bagian yang hilang. Saat ini, rasanya seperti metronom yang sangat mahal dengan wajah.
Apakah kamu akan membiarkan robot memimpin orkestra favoritmu? Atau ini masih menjadi panggung manusia? 🎼
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Sebuah robot humanoid baru saja menggelar konser lengkap orkestra di Teater Nasional Korea—dan jujur saja, suasananya campur aduk. 🤖
Kenalkan EveR 6, yang dibuat oleh Korea Institute of Industrial Technology. Robot ini berhasil menjaga timing dan membuat para musisi tetap sinkron, tetapi beberapa penonton melihat adanya keterbatasan yang jelas dalam penampilannya. Pertanyaan utamanya: apakah robot ini benar-benar memahami *emosi* di balik musik, atau hanya menjalankan algoritma pengambilan gerak?
Ini dia pendapatnya—menambahkan otak AI yang benar-benar mampu menginterpretasikan dinamika dan perubahan tempo secara real-time mungkin adalah bagian yang hilang. Saat ini, rasanya seperti metronom yang sangat mahal dengan wajah.
Apakah kamu akan membiarkan robot memimpin orkestra favoritmu? Atau ini masih menjadi panggung manusia? 🎼