Augustus 2020—sebuah token berubah dari sekadar lelucon menjadi fenomena crypto senilai miliaran dolar. Namanya Shiba Inu (SHIB), dan penciptanya? Seorang developer anonim bernama Ryoshi yang hingga kini tetap menjadi misteri.
Dari Meme hingga Ekosistem Raksasa
Ryoshi meluncurkan SHIB dengan motto sederhana: “Aku bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang mengetik di keyboard.” Tapi apa yang dimulai sebagai eksperimen decentralisasi komunitas berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar.
Berbeda dengan Dogecoin yang punya blockchain sendiri, SHIB dibangun di atas Ethereum (ERC-20). Keputusan ini bukan kebetulan—Ryoshi ingin memanfaatkan smart contract dan ekosistem DeFi yang sudah matang. Hasilnya? SHIB mendapat akses langsung ke ribuan aplikasi terdesentralisasi.
Gebrakan Terbesar: Kolaborasi dengan Vitalik Buterin
Yang paling menarik? Ryoshi mengirimkan setengah dari total supply SHIB ke Vitalik Buterin, co-founder Ethereum. Bukan untuk alasan finansial—ini adalah pernyataan filosofi tentang desentralisasi sejati.
Vitalik merespons dengan cara yang mencerminkan nilai-nilainya: membakar 90% token dan menyumbangkan sisanya ke amal. Gebrakan ini membuktikan bahwa di balik SHIB ada pemikiran matang tentang ekonomi token dan tanggung jawab komunitas.
Dari Token hingga Ekosistem Lengkap
Shiba Inu tidak berhenti di sini. Ekosistemnya berkembang pesat:
ShibaSwap – DEX untuk trading
NFT – koleksi digital bertema Shiba
Shibarium – Layer-2 blockchain sendiri untuk scaling dan kecepatan
Ini bukan lagi meme coin biasa. Ini adalah proyek dengan infrastruktur nyata.
The Great Disappearance
Mei 2022—Ryoshi menghilang. Semua post di media sosial dihapus, profil hilang tanpa jejak. Apakah ini perencanaan? Kepercayaan diri bahwa komunitas bisa berjalan tanpa dia? Atau ada alasan lain?
Beberapa spekulan percaya Ryoshi masih aktif di belakang layar. Yang lain yakin penciptanya sudah sepenuhnya mundur, membiarkan SHIB tumbuh organik.
Pertanyaan yang Menggantung
Apakah Shiba Inu benar-benar hanya lelucon yang kebetulan sukses? Atau ada strategi mendalam yang kami belum sepenuhnya pahami? Hilangnya Ryoshi justru membuat misteri ini semakin memikat—dan semakin membuat kita bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Siapa Sebenarnya Ryoshi? Misteri di Balik Kelahiran Shiba Inu yang Menggebrak Kripto
Augustus 2020—sebuah token berubah dari sekadar lelucon menjadi fenomena crypto senilai miliaran dolar. Namanya Shiba Inu (SHIB), dan penciptanya? Seorang developer anonim bernama Ryoshi yang hingga kini tetap menjadi misteri.
Dari Meme hingga Ekosistem Raksasa
Ryoshi meluncurkan SHIB dengan motto sederhana: “Aku bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang mengetik di keyboard.” Tapi apa yang dimulai sebagai eksperimen decentralisasi komunitas berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih besar.
Berbeda dengan Dogecoin yang punya blockchain sendiri, SHIB dibangun di atas Ethereum (ERC-20). Keputusan ini bukan kebetulan—Ryoshi ingin memanfaatkan smart contract dan ekosistem DeFi yang sudah matang. Hasilnya? SHIB mendapat akses langsung ke ribuan aplikasi terdesentralisasi.
Gebrakan Terbesar: Kolaborasi dengan Vitalik Buterin
Yang paling menarik? Ryoshi mengirimkan setengah dari total supply SHIB ke Vitalik Buterin, co-founder Ethereum. Bukan untuk alasan finansial—ini adalah pernyataan filosofi tentang desentralisasi sejati.
Vitalik merespons dengan cara yang mencerminkan nilai-nilainya: membakar 90% token dan menyumbangkan sisanya ke amal. Gebrakan ini membuktikan bahwa di balik SHIB ada pemikiran matang tentang ekonomi token dan tanggung jawab komunitas.
Dari Token hingga Ekosistem Lengkap
Shiba Inu tidak berhenti di sini. Ekosistemnya berkembang pesat:
Ini bukan lagi meme coin biasa. Ini adalah proyek dengan infrastruktur nyata.
The Great Disappearance
Mei 2022—Ryoshi menghilang. Semua post di media sosial dihapus, profil hilang tanpa jejak. Apakah ini perencanaan? Kepercayaan diri bahwa komunitas bisa berjalan tanpa dia? Atau ada alasan lain?
Beberapa spekulan percaya Ryoshi masih aktif di belakang layar. Yang lain yakin penciptanya sudah sepenuhnya mundur, membiarkan SHIB tumbuh organik.
Pertanyaan yang Menggantung
Apakah Shiba Inu benar-benar hanya lelucon yang kebetulan sukses? Atau ada strategi mendalam yang kami belum sepenuhnya pahami? Hilangnya Ryoshi justru membuat misteri ini semakin memikat—dan semakin membuat kita bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.