Ungkapan ini mungkin sulit dipercaya, tapi saat saya menetapkan target ini dulu, bahkan diri saya sendiri merasa sedang bermimpi.

Dapatkah 8000U membalikkan keadaan? Sebenarnya, ini seperti bertaruh—ingin mencoba peruntungan, melihat apakah bisa mendapatkan kembali sesuatu—apalagi saat itu saya sudah hampir kehilangan 30 juta rupiah, dan emosi saya hampir mati rasa.

Namun kali ini saya memilih cara yang berbeda: tidak terburu-buru, tidak bermimpi, tidak membayangkan keberhasilan instan.

Saya hanya melakukan satu hal—menunggu. Menunggu momen pasar yang benar-benar saya yakin untuk bertindak.

Dulu saya sering mendengar orang bilang, "Kesempatan ada setiap hari, pasar tidak akan berhenti," tapi saya sendiri yang sering terjebak: terlalu serakah, terlalu terburu-buru, meskipun sinyal samar dan arah tidak jelas, saya tetap membuka posisi, dan hasilnya saya belajar dari pasar berulang kali.

Sekarang saya berbalik:

Setiap hari saya memantau pasar, tapi tidak terburu-buru untuk masuk. Menunggu sinyal yang jelas dan ritme yang lancar.

Standar untuk membuka posisi: jika rugi, tidak menambah posisi; jika untung, baru mempertimbangkan untuk mengulangi posisi.

Dari 8000U ke 24000U, lalu ke 670.000U, dan akhirnya menembus 3 juta—total saya hanya melakukan 104 transaksi.

Semua berkat ritme dan sistem pengendalian risiko yang saya tekuni keras.

Saya bukan jenius, keberuntungan juga biasa saja. Hanya setelah mengalami rasa sakit, meledak, dan sadar, saya mampu bertahan dari godaan untuk tidak bergerak saat seharusnya diam.

Ingat saat transaksi ke-20-an, seorang teman langsung tertawa dan bilang, "8000U aja masih bermimpi? Lebih realistis dong."

Sekarang, saya sudah 300 kali lipat dari itu. Tidak ada jalan pintas, semua hasil dari proses bertahap.

Tapi jujur saja: metode ini tidak cocok untuk semua orang.

Kalau kamu terbiasa dengan operasi frekuensi tinggi dan suka memantau pasar setiap hari, saya sarankan jangan buang-buang waktu.

Saya hanya ingin membimbing mereka yang benar-benar ingin belajar ritme, bersedia mengikuti aturan, dan berani mengubah cara trading mereka.