Saat melakukan trading, sering kali kita mendengar dua istilah: “long” dan “short”. Sederhananya, satu adalah bertaruh harga koin akan naik, yang lain bertaruh harga akan turun. Tampaknya sederhana, tetapi di balik itu ada logika, risiko, dan detail operasional yang banyak orang sebenarnya belum benar-benar pahami secara mendalam.
Perbedaan Esensial antara Long dan Short
Long (Posisi Beli)
Cara paling langsung: beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi, dan dapatkan selisihnya.
Misalnya kamu membeli BTC seharga 60.000 USD, berharap harganya naik ke 65.000 USD lalu menjualnya, mendapatkan keuntungan 5.000 USD.
Pendekatan ini risiko relatif terkendali: paling buruk adalah harga turun ke 0 dan kamu kehilangan modal, tetapi potensi keuntungan tidak terbatas.
Short (Posisi Jual)
Operasi berlawanan: pinjam koin dari exchange, jual saat harga tinggi, tunggu harga turun, lalu beli kembali dengan harga lebih rendah, kembalikan koin pinjaman, dan dapatkan selisihnya.
Contohnya, kamu meminjam 1 BTC dan menjualnya seharga 60.000 USD, lalu saat harga turun ke 55.000 USD, membeli kembali 1 BTC dan mengembalikannya ke exchange, mendapatkan keuntungan 5.000 USD.
Risiko pendekatan ini lebih besar: harga koin bisa naik tanpa batas, sehingga kerugianmu juga bisa tak terbatas.
Perbandingan Data Utama
Dimensi
Long
Short
Potensi Keuntungan
Tidak terbatas
Terbatas (harga bisa turun ke 0)
Potensi Kerugian
Terbatas (modal sendiri)
Tidak terbatas
Kondisi Pasar
Bullish / Tren naik
Bearish / Tren turun
Tingkat Kesulitan
Mudah
Rumit, perlu pinjaman koin
Biaya
Rendah
Tinggi (biaya pinjaman + bunga)
Trading dengan Leverage: Perbesar Keuntungan dan Risiko
Banyak trader memakai leverage untuk memperbesar posisi mereka. Misalnya, kamu punya 2.000 USD, lalu meminjam 5.000 USD, total 7.000 USD untuk trading.
Skema A (menghasilkan profit): BTC turun dari 10.000 USD ke 8.000 USD, kamu short 7.000 USD BTC (0,7 BTC), beli kembali dengan 5.600 USD, keuntungan bersih 1.400 USD → Return 70%
Skema B (rugi): BTC naik dari 10.000 USD ke 12.000 USD, kamu harus beli kembali 0,7 BTC dengan 8.400 USD, langsung rugi 1.400 USD → Kerugian 70%
Meskipun terlihat menarik, risiko kerugian juga besar, dan semakin tinggi leverage, risiko kerusakan semakin ekstrem.
Bagaimana Memilih Tren Pasar?
Bullish / Tren naik → Long adalah pilihan utama
Terutama saat mendekati puncak siklus BTC dan ETH, long adalah cara paling aman untuk menghasilkan uang
Operasi umum investor: beli, tahan, tunggu kenaikan nilai
Bearish / Tren turun → Short bisa memberi peluang
Hanya trader berpengalaman yang mampu melakukan operasi tingkat tinggi ini, membutuhkan prediksi bottom yang akurat
Jika salah prediksi, kerugian bisa tak terbatas
Pasar Sideways / Volatilitas → Kombinasi yang fleksibel
Bisa menggunakan kontrak futures untuk lindung nilai risiko
Atau memakai opsi untuk melindungi posisi
Tabel Risiko Cepat
Risiko Long:
Harga tiba-tiba jatuh tajam (peristiwa black swan)
Modal terkunci dalam posisi lama, kehilangan peluang lain
Jika memakai leverage, penurunan besar bisa paksa likuidasi posisi
Risiko Short:
Harga tiba-tiba melonjak (berita positif)
Kerugian tak terbatas, bisa menghabiskan modal
Pinjaman koin harus bayar bunga, semakin lama semakin tinggi biayanya
Exchange bisa sewaktu-waktu meminta margin call (penambahan dana jaminan)
Saran untuk Pemula
Mulai dengan long dulu: kenali logika dasar trading dan kumpulkan pengalaman
Pelajari secara mendalam: pahami fundamental, analisis teknikal, dan sentimen pasar
Kelola risiko: hanya investasikan uang yang mampu kamu rugikan, jangan serakah
Hindari leverage tinggi: 2-3 kali leverage sudah cukup, 10 kali atau lebih seperti bertaruh nyawa
Pelajari stop-loss: tetapkan level cut loss agar kerugian kecil tidak membesar
Baik long maupun short, pasar kripto beroperasi 24/7, volatilitasnya jauh melampaui pasar keuangan tradisional. Berita, kebijakan, dan sentimen pasar bisa berbalik dalam hitungan jam. Lakukan riset matang sebelum bertindak, jangan sampai terjebak FOMO yang membuat gegabah.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Long vs Short: Dua Strategi Perdagangan Cryptocurrency, Sudahkah Kamu Memahaminya?
Saat melakukan trading, sering kali kita mendengar dua istilah: “long” dan “short”. Sederhananya, satu adalah bertaruh harga koin akan naik, yang lain bertaruh harga akan turun. Tampaknya sederhana, tetapi di balik itu ada logika, risiko, dan detail operasional yang banyak orang sebenarnya belum benar-benar pahami secara mendalam.
Perbedaan Esensial antara Long dan Short
Long (Posisi Beli) Cara paling langsung: beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi, dan dapatkan selisihnya.
Short (Posisi Jual) Operasi berlawanan: pinjam koin dari exchange, jual saat harga tinggi, tunggu harga turun, lalu beli kembali dengan harga lebih rendah, kembalikan koin pinjaman, dan dapatkan selisihnya.
Perbandingan Data Utama
Trading dengan Leverage: Perbesar Keuntungan dan Risiko
Banyak trader memakai leverage untuk memperbesar posisi mereka. Misalnya, kamu punya 2.000 USD, lalu meminjam 5.000 USD, total 7.000 USD untuk trading.
Simulasi Data:
Meskipun terlihat menarik, risiko kerugian juga besar, dan semakin tinggi leverage, risiko kerusakan semakin ekstrem.
Bagaimana Memilih Tren Pasar?
Bullish / Tren naik → Long adalah pilihan utama
Bearish / Tren turun → Short bisa memberi peluang
Pasar Sideways / Volatilitas → Kombinasi yang fleksibel
Tabel Risiko Cepat
Risiko Long:
Risiko Short:
Saran untuk Pemula
Baik long maupun short, pasar kripto beroperasi 24/7, volatilitasnya jauh melampaui pasar keuangan tradisional. Berita, kebijakan, dan sentimen pasar bisa berbalik dalam hitungan jam. Lakukan riset matang sebelum bertindak, jangan sampai terjebak FOMO yang membuat gegabah.