Belakangan ini, pasar memang terasa sedikit magis.

Saham AS terjun bebas, perdebatan sengit di dalam Federal Reserve, pemerintah AS hampir ditutup—tiga hal besar ini berkumpul, pasar keuangan global langsung masuk ke "mode badai". Pasar kripto tentu saja tidak kebal, dalam jangka pendek memang tertekan cukup parah. Tapi jika dilihat dari sudut pandang lain, gejolak ini mungkin justru menjadi saat di mana aset inti seperti Bitcoin menunjukkan nilai sebenarnya.

Pertama, mari kita bicarakan masalah yang ada di depan kita.

NASDAQ turun 1,9% dalam satu hari, saham teknologi menjadi pemimpin penurunan, dan selera risiko pasar secara keseluruhan turun ke titik beku. Semua orang sibuk mencari tempat aman seperti uang tunai dan obligasi pemerintah, sehingga aset berisiko tinggi seperti cryptocurrency menjadi yang pertama dijual. Setelah semua, pergerakan cryptocurrency selalu terkait erat dengan saham teknologi, dan kali ini tidak ada pengecualian.

Yang lebih buruk adalah likuiditas semakin ketat. Pasar dalam keadaan kacau, biaya pembiayaan terus meningkat, dan dana yang menggunakan leverage tidak dapat menahan tekanan mulai dilikuidasi, menyebabkan penurunan harga semakin besar. Likuiditas di platform DeFi dan pinjaman terpusat juga menyusut, dan kondisi keuangan tidak akan pulih dalam waktu dekat.

Ada satu masalah yang menyebalkan - di dalam Federal Reserve sekarang sedang gaduh luar biasa. Meskipun pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga pada bulan Desember sudah mencapai 70,6%, namun pejabat hawkish bisa kapan saja muncul untuk meredam harapan tersebut. Perlu diingat, cryptocurrency paling menyukai "air" (likuiditas yang longgar), dan ekspektasi yang bolak-balik ini pasti akan mempengaruhi suasana pasar.

Namun, jika kita melihatnya dalam jangka waktu yang lebih panjang, situasinya tidak begitu suram.

Pertama, dasar kredit dolar AS sedang digoyahkan.