Pasar akan berbalik arah? Sinyal kali ini cukup keras.

Rabu kemarin, pasar saham AS tiba-tiba mengalami kenaikan cepat—penyebabnya adalah beberapa hakim Mahkamah Agung yang secara tegas menyuarakan keraguan terhadap masalah tarif. Setelah berita ini muncul, pasar langsung bereaksi: saham teknologi berhenti turun, Dow Jones langsung menguat 300 poin, dan S&P 500 juga naik hampir 1%.

Jika Mahkamah benar memutuskan bahwa tarif tersebut tidak sah, kenaikan pada hari Rabu ini hanya sekadar pembuka selera.

Fokus saat ini adalah apakah Mahkamah Agung akan menganggap bahwa penggunaan Undang-Undang Kekuasaan Darurat Ekonomi Internasional untuk menghindari legislasi kongres dalam pengenaan pajak tidak sesuai aturan. Sikap para hakim sudah cukup jelas—mereka meragukan metode tersebut.

Jika tarif-tarif ini dibatalkan, pasar bisa bernafas lega. Sepanjang tahun ini, beban pajak impor sangat membebani keuntungan perusahaan, besar maupun kecil, dan mempengaruhi semuanya.

Yang lebih penting lagi, apa dampaknya? Ekspektasi inflasi akan mereda. Federal Reserve paling takut inflasi tidak terkendali saat membuat keputusan, dan jika kekhawatiran ini hilang, ruang untuk penyesuaian kebijakan moneter akan terbuka lebar.

Chief Market Strategist Epistrophy Capital Research, Johnson, menyatakan dengan tegas: "Membangun pabrik sendiri bukan masalah, masalahnya adalah setiap tahap menimbulkan biaya tambahan. Sikap para hakim saat ini menunjukkan bahwa 'biaya tambahan' ini mungkin akan dihapus. Dalam pasar yang sangat memperhatikan biaya dan efisiensi ini, itu seperti memberi perusahaan sebuah akselerator kebijakan."

Sinyal sudah muncul, tinggal menunggu langkah selanjutnya.