Asisten belanja AI sedang memicu perasaan campur aduk di kalangan pengguna akhir-akhir ini. Sementara perusahaan teknologi besar meluncurkan pembantu otomatis ini yang menjanjikan pengalaman berbelanja yang mulus, para pembeli tidak sepenuhnya setuju dengan ide tersebut. Kekhawatiran tentang privasi menjadi yang teratas—orang-orang bertanya-tanya seberapa banyak data yang benar-benar dikumpulkan oleh bot ini. Kemudian ada akurasi: mesin rekomendasi kadang-kadang meleset, menyarankan produk yang tidak cocok dengan apa yang sebenarnya Anda butuhkan. Kepercayaan juga memainkan peran besar. Ketika sebuah algoritma mengkurasi keranjang belanja Anda, Anda kehilangan sentuhan manusia yang masih diinginkan banyak orang. Apakah kita siap menyerahkan keputusan belanja kepada mesin, atau apakah kenyamanannya datang dengan biaya yang terlalu tinggi? Keputusan masih belum diambil.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
18 Suka
Hadiah
18
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ZKSherlock
· 9jam yang lalu
sebenarnya... protokol pengumpulan data mereka kurang jaminan keamanan teoretis informasi yang memadai smh
Lihat AsliBalas0
PumpDetector
· 9jam yang lalu
pola hype klasik sebelum penurunan... pernah saya lihat ini pada tahun 08 dan mt gox
Lihat AsliBalas0
TrustMeBro
· 9jam yang lalu
Pasti ingin mengirimkan semua data kepada orang lain
Lihat AsliBalas0
APY_Chaser
· 9jam yang lalu
Ah ah, manusia masih lebih dapat diandalkan.
Lihat AsliBalas0
AirdropHunterWang
· 9jam yang lalu
Keamanan informasi lebih penting daripada segalanya
Asisten belanja AI sedang memicu perasaan campur aduk di kalangan pengguna akhir-akhir ini. Sementara perusahaan teknologi besar meluncurkan pembantu otomatis ini yang menjanjikan pengalaman berbelanja yang mulus, para pembeli tidak sepenuhnya setuju dengan ide tersebut. Kekhawatiran tentang privasi menjadi yang teratas—orang-orang bertanya-tanya seberapa banyak data yang benar-benar dikumpulkan oleh bot ini. Kemudian ada akurasi: mesin rekomendasi kadang-kadang meleset, menyarankan produk yang tidak cocok dengan apa yang sebenarnya Anda butuhkan. Kepercayaan juga memainkan peran besar. Ketika sebuah algoritma mengkurasi keranjang belanja Anda, Anda kehilangan sentuhan manusia yang masih diinginkan banyak orang. Apakah kita siap menyerahkan keputusan belanja kepada mesin, atau apakah kenyamanannya datang dengan biaya yang terlalu tinggi? Keputusan masih belum diambil.