Percakapan podcast terbaru menyoroti bagaimana langkah seorang miliarder teknologi telah secara fundamental mengubah lanskap media sosial. Pengamatannya? Tanpa intervensinya, kendali terpusat atas platform utama mungkin sudah menjadi mutlak saat ini.
Pernyataan tersebut mengarah pada ketegangan yang lebih luas: transparansi versus pengendalian. Ketika informasi mengalir dengan bebas, lebih sulit bagi satu entitas untuk memonopoli narasi. Itulah intinya, bukan? Baik Anda berbicara tentang platform sosial tradisional maupun protokol terdesentralisasi, arsitekturnya menentukan siapa yang memegang kekuasaan.
Beberapa melihat ini sebagai kemenangan untuk diskusi terbuka. Yang lain khawatir tentang menukar satu bentuk kendali dengan yang lain. Bagaimanapun, rahasia sudah terbuka—pengguna semakin sadar bahwa kepemilikan platform memengaruhi apa yang mereka lihat, dengar, dan percayai.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SatsStacking
· 12jam yang lalu
musk adalah dewa tunggal!
Lihat AsliBalas0
retroactive_airdrop
· 21jam yang lalu
decentralisasi di FR sebenarnya agak terlalu dipromosikan secara berlebihan, jujur saja
Lihat AsliBalas0
SignatureDenied
· 21jam yang lalu
Siapa yang menetapkan aturan, dia adalah ayah.
Lihat AsliBalas0
SchrodingersPaper
· 21jam yang lalu
Hehe, lagi rugi. Musk bermain dengan baik dalam mengelola lalu lintas.
Percakapan podcast terbaru menyoroti bagaimana langkah seorang miliarder teknologi telah secara fundamental mengubah lanskap media sosial. Pengamatannya? Tanpa intervensinya, kendali terpusat atas platform utama mungkin sudah menjadi mutlak saat ini.
Pernyataan tersebut mengarah pada ketegangan yang lebih luas: transparansi versus pengendalian. Ketika informasi mengalir dengan bebas, lebih sulit bagi satu entitas untuk memonopoli narasi. Itulah intinya, bukan? Baik Anda berbicara tentang platform sosial tradisional maupun protokol terdesentralisasi, arsitekturnya menentukan siapa yang memegang kekuasaan.
Beberapa melihat ini sebagai kemenangan untuk diskusi terbuka. Yang lain khawatir tentang menukar satu bentuk kendali dengan yang lain. Bagaimanapun, rahasia sudah terbuka—pengguna semakin sadar bahwa kepemilikan platform memengaruhi apa yang mereka lihat, dengar, dan percayai.