Protocol DeFi utama Balancer baru saja memberikan ultimatum kepada penyerang yang menguras sekitar $100 juta dari sistem mereka. Tim mengirim pesan resmi secara on-chain langsung ke alamat dompet pelaku eksploitasi, dengan menetapkan syarat untuk bounty bug jika aset yang dicuri dikembalikan.
Ini menandai upaya terakhir Balancer dalam bernegosiasi sebelum berpotensi meningkat ke penegak hukum dan perusahaan forensik blockchain. Protocol ini pada dasarnya memberi hacker satu kesempatan terakhir untuk pergi dengan imbalan daripada menghadapi konsekuensi hukum. Ini adalah pola yang cukup umum saat ini ketika protocol mengalami serangan sebesar ini.
Angka $100M menjadikan ini salah satu peretasan DeFi terbesar yang kita lihat baru-baru ini. Balancer telah ada sejak 2020 sebagai automated market maker dan liquidity protocol, jadi ini bukan proyek kecil yang acak. Respon mereka menunjukkan bagaimana industri telah berkembang—komunikasi langsung di blockchain dengan penyerang telah menjadi hal yang biasa saat mencoba memulihkan dana.
Belum ada kabar apakah hacker akan menerima tawaran tersebut atau mengabaikannya sepenuhnya. Bagaimanapun, situasi ini menjadi pengingat lain bahwa risiko kontrak pintar di DeFi masih sangat nyata, bahkan untuk protocol yang sudah mapan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DeadTrades_Walking
· 10jam yang lalu
100 juta keping, nggak mau bayar lagi, gila banget ya
Lihat AsliBalas0
0xTherapist
· 10jam yang lalu
Setengah dari pengembalian ini juga tidak buruk, kan?
Lihat AsliBalas0
FOMOmonster
· 10jam yang lalu
Apakah Bitcoin belum turun cukup? Saya santai saja.
Protocol DeFi utama Balancer baru saja memberikan ultimatum kepada penyerang yang menguras sekitar $100 juta dari sistem mereka. Tim mengirim pesan resmi secara on-chain langsung ke alamat dompet pelaku eksploitasi, dengan menetapkan syarat untuk bounty bug jika aset yang dicuri dikembalikan.
Ini menandai upaya terakhir Balancer dalam bernegosiasi sebelum berpotensi meningkat ke penegak hukum dan perusahaan forensik blockchain. Protocol ini pada dasarnya memberi hacker satu kesempatan terakhir untuk pergi dengan imbalan daripada menghadapi konsekuensi hukum. Ini adalah pola yang cukup umum saat ini ketika protocol mengalami serangan sebesar ini.
Angka $100M menjadikan ini salah satu peretasan DeFi terbesar yang kita lihat baru-baru ini. Balancer telah ada sejak 2020 sebagai automated market maker dan liquidity protocol, jadi ini bukan proyek kecil yang acak. Respon mereka menunjukkan bagaimana industri telah berkembang—komunikasi langsung di blockchain dengan penyerang telah menjadi hal yang biasa saat mencoba memulihkan dana.
Belum ada kabar apakah hacker akan menerima tawaran tersebut atau mengabaikannya sepenuhnya. Bagaimanapun, situasi ini menjadi pengingat lain bahwa risiko kontrak pintar di DeFi masih sangat nyata, bahkan untuk protocol yang sudah mapan.