Struktur tembus adalah sinyal inti untuk menilai apakah tren dapat berlanjut. Yang perlu dipahami adalah, tren yang sebenarnya tidak pernah didefinisikan oleh satu lilin K saja, melainkan bergantung pada "susunan berurutan dari titik tinggi dan rendah" untuk mengunci tren tersebut.
Pertama, mari kita lihat pengenalan struktur: ketika harga terus membentuk "titik tinggi yang lebih tinggi (HH) + titik rendah yang lebih tinggi (HL)", ini menunjukkan bahwa pembeli selalu memegang kendali, yang merupakan struktur bullish standar; sebaliknya, "titik rendah yang lebih rendah (LL) + titik tinggi yang lebih rendah (LH)" membentuk struktur bearish.
Selanjutnya, mengenai konfirmasi tembus: ketika harga menutup di atas titik tertinggi sebelumnya, ini berarti keseimbangan pasar yang lama telah terganggu, dan tren secara resmi memasuki tahap baru. Pada saat ini, akan terjadi "pertukaran support dan resistance" yang penting — titik tinggi lama akan berubah dari resistance menjadi support baru, menjadi dasar kelanjutan tren.
Logika stop-loss juga sama jelasnya: stop-loss awal dapat ditempatkan di titik terendah lilin masuk atau bentuk pola yang sesuai; seiring terbentuknya "titik rendah yang lebih tinggi (HL)" yang baru, stop-loss dapat secara bertahap dipindahkan ke atas, menggunakan manajemen risiko dinamis untuk mengunci keuntungan yang sudah diperoleh dan menghindari risiko koreksi.
Sebenarnya, memahami tembus struktur jauh lebih dari sekadar menggambar garis di grafik lilin; yang lebih penting adalah memahami esensi "pergantian tangan" di pasar: hanya ketika garis pertahanan utama yang lama berhasil ditembus secara efektif, kekuatan bullish dan bearish melakukan peralihan substansial, dan struktur tren baru benar-benar terbentuk.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Struktur tembus adalah sinyal inti untuk menilai apakah tren dapat berlanjut. Yang perlu dipahami adalah, tren yang sebenarnya tidak pernah didefinisikan oleh satu lilin K saja, melainkan bergantung pada "susunan berurutan dari titik tinggi dan rendah" untuk mengunci tren tersebut.
Pertama, mari kita lihat pengenalan struktur: ketika harga terus membentuk "titik tinggi yang lebih tinggi (HH) + titik rendah yang lebih tinggi (HL)", ini menunjukkan bahwa pembeli selalu memegang kendali, yang merupakan struktur bullish standar; sebaliknya, "titik rendah yang lebih rendah (LL) + titik tinggi yang lebih rendah (LH)" membentuk struktur bearish.
Selanjutnya, mengenai konfirmasi tembus: ketika harga menutup di atas titik tertinggi sebelumnya, ini berarti keseimbangan pasar yang lama telah terganggu, dan tren secara resmi memasuki tahap baru. Pada saat ini, akan terjadi "pertukaran support dan resistance" yang penting — titik tinggi lama akan berubah dari resistance menjadi support baru, menjadi dasar kelanjutan tren.
Logika stop-loss juga sama jelasnya: stop-loss awal dapat ditempatkan di titik terendah lilin masuk atau bentuk pola yang sesuai; seiring terbentuknya "titik rendah yang lebih tinggi (HL)" yang baru, stop-loss dapat secara bertahap dipindahkan ke atas, menggunakan manajemen risiko dinamis untuk mengunci keuntungan yang sudah diperoleh dan menghindari risiko koreksi.
Sebenarnya, memahami tembus struktur jauh lebih dari sekadar menggambar garis di grafik lilin; yang lebih penting adalah memahami esensi "pergantian tangan" di pasar: hanya ketika garis pertahanan utama yang lama berhasil ditembus secara efektif, kekuatan bullish dan bearish melakukan peralihan substansial, dan struktur tren baru benar-benar terbentuk.