Masih ingat euforia yield farming beberapa tahun lalu? Imbal hasil tahunan 200% itu, sekarang terlihat seperti lelucon. Proyek kabur, kontrak diserang, likuiditas mengering—keuntungan virtual memang tidak pernah bertahan lama.
Sekarang pasar mulai berganti arah. Data dari CoinMarketCap dan Messari menunjukkan, institusi dan ritel bergerak ke satu tujuan: aset nyata di-on-chain-kan. Bukan aset sintetis, bukan koin udara, tapi properti nyata, komoditas fisik, dan ekuitas perusahaan.
Cangkang Digital Menjadi Mesin Arus Kas
Ambil contoh properti. Investasi properti secara tradisional punya hambatan tinggi, likuiditas rendah, dan siklus imbal hasil panjang. Bagaimana jika properti dipisah jadi token?
Proyek RWA sedang melakukan ini. Setiap token mewakili sebagian kepemilikan atas properti sewaan tertentu, dan pendapatan sewa otomatis masuk ke dompetmu tiap bulan (biasanya USDC). Logika ini memadukan dua dunia:
Likuiditas DeFi: Token bisa diperdagangkan di pasar sekunder
Arus kas aset tradisional: Sewa bulanan benar-benar terjadi, bukan hasil spekulasi
Menurut prediksi World Economic Forum, aset tradisional global senilai US$10 triliun bisa di-on-chain-kan sebelum 2030. Lebih dari separuhnya adalah properti. Ini bukan sekedar buzzword, tapi rekonstruksi pasar yang nyata.
Investor Mulai Vote dengan Kaki
Respons pasar sudah sangat jelas. Pendanaan di sektor RWA naik tajam. Peserta awal mencoba-coba, institusi mulai mengamati, dan beberapa veteran DeFi sudah diam-diam membangun posisi.
Kenapa kali ini berbeda?
Kepatuhan. Dulu, proyek DeFi umumnya beroperasi di area abu-abu hukum. Proyek RWA justru sebaliknya, sejak awal sudah terhubung dengan kerangka hukum—pemeriksaan KYC/AML, registrasi SPV, dompet multi-signature, oracle untuk verifikasi. Transparansi seperti inilah yang menarik bagi investor institusi.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya
Dalam waktu dekat, kamu akan melihat lebih banyak institusi keuangan tradisional masuk ke RWA on-chain. Properti, obligasi, komoditas, semuanya sedang antri untuk di-tokenisasi. Sikap pemerintah pun bergeser, dari menekan DeFi menjadi mengatur RWA.
Alpha yang sesungguhnya bukan di tahap konsep, tapi pada bagaimana proyek-proyek ini mengatasi tiga masalah: likuiditas, manajemen risiko, dan kepatuhan regulasi. Proyek yang bisa melakukannya dengan baik, valuasinya bisa sangat undervalued.
Sekarang masih awal. Pada 2024, pendanaan sektor RWA masih jauh di bawah puncak DeFi dan NFT, tapi pertumbuhannya paling cepat. Jika sejarah terulang, gelombang kali ini bisa jauh lebih lama dari hype meme coin sebelumnya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Aset Dunia Nyata Adalah Sumber Alpha Berikutnya—Ini Alasan Mengapa Semua Orang Tiba-tiba Peduli
Dari Dunia Virtual Kembali ke Realitas
DeFi sudah sampai di persimpangan jalan.
Masih ingat euforia yield farming beberapa tahun lalu? Imbal hasil tahunan 200% itu, sekarang terlihat seperti lelucon. Proyek kabur, kontrak diserang, likuiditas mengering—keuntungan virtual memang tidak pernah bertahan lama.
Sekarang pasar mulai berganti arah. Data dari CoinMarketCap dan Messari menunjukkan, institusi dan ritel bergerak ke satu tujuan: aset nyata di-on-chain-kan. Bukan aset sintetis, bukan koin udara, tapi properti nyata, komoditas fisik, dan ekuitas perusahaan.
Cangkang Digital Menjadi Mesin Arus Kas
Ambil contoh properti. Investasi properti secara tradisional punya hambatan tinggi, likuiditas rendah, dan siklus imbal hasil panjang. Bagaimana jika properti dipisah jadi token?
Proyek RWA sedang melakukan ini. Setiap token mewakili sebagian kepemilikan atas properti sewaan tertentu, dan pendapatan sewa otomatis masuk ke dompetmu tiap bulan (biasanya USDC). Logika ini memadukan dua dunia:
Menurut prediksi World Economic Forum, aset tradisional global senilai US$10 triliun bisa di-on-chain-kan sebelum 2030. Lebih dari separuhnya adalah properti. Ini bukan sekedar buzzword, tapi rekonstruksi pasar yang nyata.
Investor Mulai Vote dengan Kaki
Respons pasar sudah sangat jelas. Pendanaan di sektor RWA naik tajam. Peserta awal mencoba-coba, institusi mulai mengamati, dan beberapa veteran DeFi sudah diam-diam membangun posisi.
Kenapa kali ini berbeda?
Kepatuhan. Dulu, proyek DeFi umumnya beroperasi di area abu-abu hukum. Proyek RWA justru sebaliknya, sejak awal sudah terhubung dengan kerangka hukum—pemeriksaan KYC/AML, registrasi SPV, dompet multi-signature, oracle untuk verifikasi. Transparansi seperti inilah yang menarik bagi investor institusi.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya
Dalam waktu dekat, kamu akan melihat lebih banyak institusi keuangan tradisional masuk ke RWA on-chain. Properti, obligasi, komoditas, semuanya sedang antri untuk di-tokenisasi. Sikap pemerintah pun bergeser, dari menekan DeFi menjadi mengatur RWA.
Alpha yang sesungguhnya bukan di tahap konsep, tapi pada bagaimana proyek-proyek ini mengatasi tiga masalah: likuiditas, manajemen risiko, dan kepatuhan regulasi. Proyek yang bisa melakukannya dengan baik, valuasinya bisa sangat undervalued.
Sekarang masih awal. Pada 2024, pendanaan sektor RWA masih jauh di bawah puncak DeFi dan NFT, tapi pertumbuhannya paling cepat. Jika sejarah terulang, gelombang kali ini bisa jauh lebih lama dari hype meme coin sebelumnya.