Pasar keuangan memiliki cara aneh untuk memperdaya para trader. Salah satu fenomena menipu seperti itu adalah apa yang disebut oleh para dalam Wall Street sebagai “dead cat bounce” – istilah yang dengan sempurna menggambarkan sifat sementara dari pergerakan harga tertentu. Legenda mengatakan bahwa frasa ini berasal dari pengamatan yang suram namun praktis: bahkan kucing yang tidak bernyawa akan sesaat melenting kembali jika dijatuhkan dari ketinggian yang cukup. Diterapkan pada pasar, ini menggambarkan kenaikan sementara yang tampaknya menandakan pembalikan, hanya untuk dengan cepat memudar sebelum penurunan dilanjutkan dengan kekuatan baru.
Kelahiran Istilah Perdagangan
Kembali pada awal Desember 1985, jurnalis Financial Times Horace Brag dan Wong Sulong meliput pasar keuangan yang bergolak di Singapura dan Malaysia. Seorang broker yang dikutip oleh para jurnalis menggunakan ungkapan berwarna ini untuk menggambarkan apa yang terjadi di seluruh bursa regional ini. Pada saat itu, kedua ekonomi mengalami tekanan turun yang signifikan, dan apa yang tampak sebagai sinyal pemulihan pada akhirnya terbukti bersifat sementara. Pasar di negara-negara ini terus mengalami penurunan dan tidak akan stabil sampai bertahun-tahun kemudian. Insiden ini menandai adopsi luas pertama istilah tersebut oleh media, dan istilah ini tetap menjadi item kosakata penting bagi para trader sejak saat itu.
Bagaimana Dead Cat Bounce Bekerja dalam Praktik
Bagi trader cryptocurrency dan peserta pasar tradisional, mengenali dead cat bounce sangat penting untuk perlindungan portofolio. Pola ini biasanya muncul selama penjualan besar-besaran ketika kenaikan harga sementara menarik perhatian investor yang berharap. Dari perspektif analisis teknis, pergerakan ini bisa sesaat menyerupai awal dari pembalikan tren yang nyata. Perbedaan penting menjadi jelas seiring waktu: sementara pembalikan yang sebenarnya mempertahankan momentum naiknya, dead cat bounce kehilangan tenaga dan gagal membentuk level resistensi yang lebih tinggi. Sebaliknya, harga akhirnya menembus zona support sebelumnya, menciptakan level terendah yang baru.
Bahaya: Jebakan Bull dan Perdagangan Emosional
Memahami pola kelanjutan ini menjadi sangat penting karena hubungannya dengan apa yang disebut para trader sebagai jebakan bullish. Selama dead cat bounce, pemulihan sementara dapat meyakinkan pelaku pasar untuk mengambil posisi long berdasarkan keyakinan keliru bahwa tren penurunan telah berakhir. Ketika harga gagal bertahan dan melanjutkan penurunannya, para trader ini mendapati diri mereka terjebak dalam posisi yang merugi. Jebakan psikologis ini telah menjebak banyak investor dan trader secara tidak terduga, menjadikan pendidikan tentang pola teknis ini sangat berharga bagi siapa saja yang menjelajahi pasar keuangan, baik sekuritas tradisional maupun aset digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ketika Pemulihan Hanyalah Ilusi: Memahami Dead Cat Bounce dalam Perdagangan
Pengajuan Komunitas - Penulis: Antonio
Pasar keuangan memiliki cara aneh untuk memperdaya para trader. Salah satu fenomena menipu seperti itu adalah apa yang disebut oleh para dalam Wall Street sebagai “dead cat bounce” – istilah yang dengan sempurna menggambarkan sifat sementara dari pergerakan harga tertentu. Legenda mengatakan bahwa frasa ini berasal dari pengamatan yang suram namun praktis: bahkan kucing yang tidak bernyawa akan sesaat melenting kembali jika dijatuhkan dari ketinggian yang cukup. Diterapkan pada pasar, ini menggambarkan kenaikan sementara yang tampaknya menandakan pembalikan, hanya untuk dengan cepat memudar sebelum penurunan dilanjutkan dengan kekuatan baru.
Kelahiran Istilah Perdagangan
Kembali pada awal Desember 1985, jurnalis Financial Times Horace Brag dan Wong Sulong meliput pasar keuangan yang bergolak di Singapura dan Malaysia. Seorang broker yang dikutip oleh para jurnalis menggunakan ungkapan berwarna ini untuk menggambarkan apa yang terjadi di seluruh bursa regional ini. Pada saat itu, kedua ekonomi mengalami tekanan turun yang signifikan, dan apa yang tampak sebagai sinyal pemulihan pada akhirnya terbukti bersifat sementara. Pasar di negara-negara ini terus mengalami penurunan dan tidak akan stabil sampai bertahun-tahun kemudian. Insiden ini menandai adopsi luas pertama istilah tersebut oleh media, dan istilah ini tetap menjadi item kosakata penting bagi para trader sejak saat itu.
Bagaimana Dead Cat Bounce Bekerja dalam Praktik
Bagi trader cryptocurrency dan peserta pasar tradisional, mengenali dead cat bounce sangat penting untuk perlindungan portofolio. Pola ini biasanya muncul selama penjualan besar-besaran ketika kenaikan harga sementara menarik perhatian investor yang berharap. Dari perspektif analisis teknis, pergerakan ini bisa sesaat menyerupai awal dari pembalikan tren yang nyata. Perbedaan penting menjadi jelas seiring waktu: sementara pembalikan yang sebenarnya mempertahankan momentum naiknya, dead cat bounce kehilangan tenaga dan gagal membentuk level resistensi yang lebih tinggi. Sebaliknya, harga akhirnya menembus zona support sebelumnya, menciptakan level terendah yang baru.
Bahaya: Jebakan Bull dan Perdagangan Emosional
Memahami pola kelanjutan ini menjadi sangat penting karena hubungannya dengan apa yang disebut para trader sebagai jebakan bullish. Selama dead cat bounce, pemulihan sementara dapat meyakinkan pelaku pasar untuk mengambil posisi long berdasarkan keyakinan keliru bahwa tren penurunan telah berakhir. Ketika harga gagal bertahan dan melanjutkan penurunannya, para trader ini mendapati diri mereka terjebak dalam posisi yang merugi. Jebakan psikologis ini telah menjebak banyak investor dan trader secara tidak terduga, menjadikan pendidikan tentang pola teknis ini sangat berharga bagi siapa saja yang menjelajahi pasar keuangan, baik sekuritas tradisional maupun aset digital.