## MEV: Permainan Tersembunyi di Balik Setiap Blok Blockchain

Ketika Anda melakukan transaksi di Ethereum atau jaringan blockchain lainnya, mungkin Anda tidak menyadari bahwa ada "tangan tak terlihat" yang sedang memutuskan urutan transaksi untuk merebut keuntungan sebesar-besarnya. Inilah yang disebut Maximal Extractable Value (MEV).

### Apa Sebenarnya MEV Itu?

Maximal Extractable Value awalnya dikenal sebagai Miner Extractable Value ketika Ethereum masih menggunakan sistem Proof of Work. Singkatnya, MEV adalah strategi untuk menyertakan, menghilangkan, atau mengurutkan ulang transaksi dalam blok baru guna memperoleh keuntungan tambahan di luar reward standar dan biaya gas.

Bayangkan Anda adalah pencipta blok di sebuah jaringan blockchain. Anda memiliki kekuatan untuk memilih transaksi mana yang masuk terlebih dahulu dan mana yang ditunda. Dengan kekuatan ini, Anda bisa memanfaatkan peluang untuk menghasilkan uang tambahan. Fenomena ini paling banyak terjadi pada jaringan berbasis smart contract seperti Ethereum, di mana transaksi sering kali mengandung informasi yang rumit dan memberikan celah untuk profit-taking.

Menariknya, MEV tidak hanya menjadi keuntungan bagi pencipta blok. Ada juga kelompok peserta lain yang disebut "searcher" (pemburu peluang) yang aktif mencari dan memanfaatkan kesempatan MEV dengan membayar biaya gas yang sangat tinggi kepada pencipta blok. Dalam beberapa kasus, pemburu ini rela mengorbankan hingga 99,99% dari keuntungan mereka hanya untuk memastikan transaksi mereka dieksekusi terlebih dahulu.

### Bagaimana MEV Bekerja dalam Praktik?

Kunci memahami MEV adalah mengetahui peran pencipta blok. Mereka mengumpulkan transaksi dari pengguna, menyusunnya menjadi blok, dan menambahkannya ke blockchain. Keputusan yang mereka buat tentang urutan transaksi sangat penting.

Secara normal, transaksi dipilih berdasarkan biaya gas—transaksi dengan biaya lebih tinggi akan diprioritaskan. Ini sebabnya pengguna mau mengeluarkan biaya gas lebih tinggi saat jaringan sibuk. Tetapi di sini muncul peluang emas: jika transaksi mengandung data kompleks (seperti instruksi smart contract untuk trading atau peminjaman), pencipta blok bisa membuat keputusan yang menguntungkan dengan mengurutkan ulang transaksi untuk memanfaatkan kondisi pasar.

Misalnya, jika ada permintaan beli besar yang tertunda, pencipta blok atau pemburu peluang bisa memasukkan order mereka sendiri lebih dulu untuk mengamankan harga yang lebih baik sebelum order besar itu dieksekusi. Ini adalah peluang MEV klasik.

Catatan penting: istilah MEV berubah dari "Miner Extractable Value" menjadi "Maximal Extractable Value" setelah Ethereum menjalani The Merge pada November 2022, yang mengalihkan dari Proof of Work ke Proof of Stake. Kini validator, bukan miner, yang membuat blok—namun fenomena MEV tetap ada.

### Tiga Cara Umum Mengekstrak MEV

**Arbitrase**

Ketika harga token sama berbeda di dua DEX (bursa terdesentralisasi), terbuka peluang arbitrase. Pemburu peluang akan membeli di DEX dengan harga murah dan menjual di DEX dengan harga mahal untuk meraih selisih keuntungan. MEV terjadi ketika bot pemburu mendeteksi transaksi arbitrase yang tertunda, lalu menyisipkan transaksinya sendiri lebih dulu untuk menangkap nilai dari perbedaan harga tersebut.

**Front-running**

Ini adalah strategi mendahului. Ketika ada order beli besar yang masih tertunda di memory pool, pemburu atau pencipta blok bisa memasukkan order beli serupa mereka sendiri terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengamankan harga sebelum order besar itu menggerakkan harga naik. Strategi sejenis lainnya disebut "sandwiching"—menyisipkan order beli sebelum dan order jual sesudah transaksi tertentu untuk memanfaatkan tekanan harga dari kedua sisi.

**Likuidasi**

Di protokol DeFi yang memerlukan jaminan (collateral), jika nilai jaminan turun di bawah batas aman, posisi akan dilikuidasi. Smart contract biasanya memberikan reward untuk transaksi likuidasi. Pemburu bot akan melacak posisi yang dekat liquidation threshold, kemudian sisipkan transaksi likuidasi mereka sendiri ke dalam blok untuk mengklaim reward tersebut sebelum orang lain.

### Dampak MEV: Pedang Bermata Dua

Tidak bisa disangkal bahwa MEV memiliki sisi positif. Beberapa ahli berpendapat MEV membantu ekosistem dengan memastikan inefisiensi pasar dikoreksi dengan cepat. Pemburu MEV berlomba menangkap nilai arbitrase, yang berarti harga cepat menjadi seimbang di berbagai DEX. Demikian pula, likuidasi MEV membantu protokol pinjaman tetap aman dengan memastikan posisi berisiko segera ditangani.

Namun, sisi gelap MEV tidak bisa diabaikan. Front-running dan sandwiching memberikan kerugian bagi pengguna biasa yang terpaksa membayar harga lebih tinggi untuk trade mereka, mengalami slippage lebih besar, atau kehilangan nilai dalam skenario zero-sum game. Selain itu, kompetisi ketat antar pemburu MEV untuk memasukkan transaksi lebih dulu menyebabkan biaya gas melonjak dan kemacetan jaringan.

Masalah terserius: jika nilai dari mengurutkan ulang transaksi dalam blok sebelumnya lebih besar dari reward blok berikutnya ditambah biaya gas, maka pencipta blok punya insentif ekonomi untuk melakukan reorganisasi blockchain. Ini mengancam konsensus dan integritas jaringan secara fundamental.

### Kesimpulan

MEV adalah fenomena yang rasional dari perspektif ekonomi, tetapi juga membawa dilema bagi ekosistem blockchain. Seiring DeFi dan smart contract berkembang semakin kompleks, peluang MEV akan terus bertambah. Industri sedang aktif mencari solusi untuk mengatasi masalah MEV—baik melalui protokol baru maupun mekanisme yang membuat MEV lebih transparan dan efisien. Memahami MEV penting bagi siapa saja yang ingin benar-benar mengerti bagaimana blockchain dan DeFi bekerja di balik layar.