Dalam sebuah wawancara terbaru di kalangan politik Amerika, seseorang bertanya kepada Hassett: "Jika Presiden Trump mencalonkan Anda sebagai Ketua The Federal Reserve (FED), apa pilihan Anda?" Tokoh kunci di dunia keuangan ini tidak ragu sedikit pun—dengan tegas ia mengatakan, kesempatan untuk melayani negara dan presiden ini terlalu berharga, jadi tidak perlu dipertimbangkan.

Sikap yang cepat dan tegas ini benar-benar mengejutkan kandidat populer lainnya, Kevin Walsh. Bagaimanapun, menjadi ketua The Federal Reserve (FED) bukanlah pekerjaan yang mudah.

Wall Street bereaksi cepat terhadap sinyal ini. Pasar prediksi segera menaikkan probabilitas pencalonan Hassett menjadi 70-80%. Makna di balik angka ini sangat jelas: jika Hassett benar-benar duduk di kursi ketua The Federal Reserve (FED), maka istilah "mesin pencetak uang bekerja lembur" mungkin tidak lagi sekadar guyonan.

Situasi saat ini adalah, sudah lewat tanggal 21 Desember 2025, tetapi pengumuman resmi pencalonan Trump untuk ketua The Federal Reserve (FED) masih belum diumumkan. Singgasana masih kosong, dan ketegangan masih berlanjut.

Namun, Hasset telah memberikan pernyataan sebelumnya. Dia menyatakan akan menjaga independensi The Federal Reserve (FED), tetapi pada saat yang sama juga mengisyaratkan bahwa sebagai bagian dari pemerintahan, pemikiran dan kebijakan presiden akan dia perhatikan dengan serius. Pernyataan yang ambigu ini mencerminkan ketidakpastian Wall Street terhadap arah kebijakan moneter di masa depan.

Pada akhirnya, fokus utama yang saat ini diperhatikan Wall Street telah beralih dari kurva inflasi ke telepon yang ada di tangan Trump. Kapan telepon ini akan dilakukan kepada Hassett akan menentukan apakah dolar akan menghadapi koreksi moderat atau pelonggaran yang berkelanjutan dalam beberapa tahun ke depan. Dan keputusan ini secara langsung berkaitan dengan ekspektasi pasar dan arah perdagangan aset kripto seperti $BTC.