Baru-baru ini melihat pasar AAVE, sebelum proposal dikeluarkan, tiba-tiba terjadi plummet yang tidak bisa dijelaskan, para Investor Luas di sana diam-diam menjual barang. Sembilan dari sepuluh kemungkinan adalah berita sudah bocor, orang-orang buy the dip untuk arbitrase, lalu mengatakan ini adalah pelaksanaan desentralisasi. Menyindir, kan?

Melihat kembali pasar saham tradisional, di pihak Investor Luas ada banyak aturan - penjualan saham ada periode kunci, pengurangan kepemilikan ada batasan jumlah, dan pengungkapan informasi harus tepat waktu. Hak dan kewajiban seimbang.

Bagaimana dengan pemegang koin di komunitas kripto? Bayangkan hal yang sangat indah: Saat harga naik, mereka diam-diam mengantongi keuntungan besar, dan saat harga turun, mereka menyerahkannya kepada komunitas dan investor ritel. Orang-orang ini sebenarnya adalah free rider - hanya ingin menikmati hasil tanpa berusaha.

Lebih menyedihkan lagi, akar masalah ini ada pada token itu sendiri. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan desentralisasi? Sederhananya, ini adalah suatu proposisi palsu. Sejumlah besar token sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk menangkap nilai, hanya alat spekulasi murni, dan masih harus bergantung pada inflasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan tanda-tanda kehidupan.

Kekuasaan terbesar pemegang koin hanya satu — melarikan diri. Sebaliknya, mereka yang ingin mencairkan dari "Investor Luas"? Sama sekali bukan masalah — cari pedagang OTC, gunakan derivatif untuk melindungi diri, dan dengan tenang keluar tanpa suara. Sebagian besar pemegang koin, mereka tidak memberikan kontribusi apa pun untuk pembangunan dan pertumbuhan protokol. Dividen? Huh, apa yang kamu pikirkan. Karena pertumbuhan protokol tidak ada hubungannya dengan diri mereka, untuk apa repot-repot membangun?

Rantai logika ini terus berputar dalam siklus jahat yang saling konsisten.