Sebuah proyek DeFi kecil $LIGHT sebelum mengalami kejatuhan, dompet timnya secara gila-gilaan menyetor token ke pertukaran — 19 Desember $2,4 juta, 21 Desember datang lagi $2,4 juta, dan 22 Desember dini hari gelombang terakhir $6,4 juta. Semua data tersedia di on-chain, transparan hingga tidak bisa lebih transparan. Hasilnya? Investor ritel tetap berbondong-bondong masuk, lalu mengalami flash frach 75% dan melakukan Cut Loss untuk keluar.

Ini bukanlah hal baru, dunia koin setiap hari memperlihatkan hal ini. Namun, yang paling menakutkan adalah, bukan seberapa liciknya cara-cara bandar, tetapi investor ritel yang jelas-jelas melihat sinyal bahaya, namun memilih untuk mengabaikannya.

Pertama, mari kita lihat datanya. Koin ini mencapai volume perdagangan 21,35 miliar dolar AS dalam 24 jam. Apa artinya? Lebih dari 1,94 miliar dari beberapa blockchain terkemuka, mendekati seperempat dari 8 miliar Bitcoin. Kenapa proyek kecil bisa begini? Bukan karena teknologinya canggih, tetapi karena desain perangkap likuiditas yang baik. Para bandar menggerakkan emosi FOMO, membuat investor ritel secara sukarela masuk untuk menyediakan likuiditas, dan akhirnya menangkap semuanya.

Garis waktu on-chain sangat jelas: percobaan setor pertama, persiapan penempatan kedua, dan langsung menangkap jaring ketiga. Yang menjadi fokus bukanlah tim yang menjatuhkan harga itu sendiri (ini sangat normal di dunia koin), tetapi mengapa investor ritel masih melompat masuk meskipun sudah melihat dengan jelas.

Sebagian besar orang jatuh ke dalam tiga jebakan psikologis. Pertama, mereka selalu merasa bahwa mereka tidak akan menjadi orang terakhir yang tertipu. Melihat harga koin naik, mereka berpikir "setelah satu lonjakan lagi, saya akan keluar", tetapi kecepatan predator untuk menarik jaring selalu lebih cepat daripada reaksi Anda - sedikit keuntungan yang Anda pikirkan, bisa berubah menjadi kerugian 50% dalam sepuluh menit. Kedua, terlalu percaya pada analisis teknis untuk menghindari puncak. Terfokus pada grafik candlestick, menggambar indikator, dan merasa bisa melihat sinyal puncak. Namun, dalam situasi di mana predator mengendalikan pasar, grafik candlestick dimanipulasi secara manusiawi, dan indikator Anda hanya dianggap lelucon oleh predator. Terakhir adalah psikologi mengikuti arus. Melihat seseorang di grup membagikan tangkapan layar keuntungan, merasa kesempatan telah datang. Namun, mereka kemungkinan besar adalah penipu, atau adalah keuntungan awal yang dikeluarkan oleh predator, tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak orang yang tertipu.

Bagaimana cara menghindari jebakan? Sebenarnya sangat mudah. Jangan sentuh koin baru dengan volume perdagangan yang tidak masuk akal, proyek normal tidak akan melebihi pemimpin rantai publik, data itu sendiri adalah sinyal jebakan. Pelajari cara melihat data on-chain, ini bukan keterampilan yang sulit. Dompet tim yang melakukan setor Token ke pertukaran? Itu adalah sinyal dump, tidak memerlukan analisis teknis yang rumit. Terakhir, jangan percaya pada omongan "saya hanya akan mendapatkan sedikit dan pergi". Kecepatan reaksi bandar jauh lebih cepat dari yang Anda bayangkan, apa yang Anda kira bisa menghasilkan sedikit, mungkin sudah berubah menjadi kerugian.

Investor ritel kehilangan uang bukan karena informasi tertutup atau tidak mengerti. Sebaliknya, beberapa orang melihat lampu merah on-chain, namun masih memilih untuk terjun. Keserakahan dan keberuntungan ini jauh lebih menakutkan daripada bandar mana pun.