Banyak orang berpikir bahwa menahan keinginan materi adalah sebuah kebajikan, padahal tidak demikian. Hasrat konsumsi yang moderat adalah sinyal kesehatan mental, kadang-kadang pengeluaran "tidak rasional" ini justru menyelamatkan dunia batin kita.
Seperti rasa harapan saat menunggu paket, kebahagiaan kecil saat minum secangkir kopi, atau membeli pakaian baru untuk diri sendiri—pengeluaran yang tampaknya sia-sia ini pada dasarnya adalah investasi dalam pembangunan mental. Ketika seseorang sama sekali tidak memiliki keinginan terhadap materi, biasanya mereka tidak jauh dari kesulitan mental.
Logika ini juga berlaku dalam investasi dan manajemen aset. Alokasi aset yang sehat bukan hanya tumpukan angka, tetapi juga keseimbangan antara kualitas hidup dan harapan psikologis. Dengan moderat mengizinkan diri untuk mengalami dan memiliki, kita dapat mempertahankan rasionalitas dan kesabaran dalam siklus pasar jangka panjang. Dalam batas kondisi ekonomi yang memungkinkan, belajar untuk menyenangkan diri sendiri adalah bagian dari manajemen risiko itu sendiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidationWatcher
· 12jam yang lalu
Menghabiskan uang adalah kebahagiaan
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 12-22 14:42
Investasi dalam hidup harus seimbang
Lihat AsliBalas0
BloodInStreets
· 12-22 14:41
Memutuskan kecemasan konsumsi
Lihat AsliBalas0
BrokenRugs
· 12-22 14:40
Uang yang dikeluarkan harus berguna.
Lihat AsliBalas0
SeasonedInvestor
· 12-22 14:33
Uang adalah untuk melayani kehidupan
Lihat AsliBalas0
SelfRugger
· 12-22 14:32
Konsumsi juga merupakan investasi untuk diri sendiri
Banyak orang berpikir bahwa menahan keinginan materi adalah sebuah kebajikan, padahal tidak demikian. Hasrat konsumsi yang moderat adalah sinyal kesehatan mental, kadang-kadang pengeluaran "tidak rasional" ini justru menyelamatkan dunia batin kita.
Seperti rasa harapan saat menunggu paket, kebahagiaan kecil saat minum secangkir kopi, atau membeli pakaian baru untuk diri sendiri—pengeluaran yang tampaknya sia-sia ini pada dasarnya adalah investasi dalam pembangunan mental. Ketika seseorang sama sekali tidak memiliki keinginan terhadap materi, biasanya mereka tidak jauh dari kesulitan mental.
Logika ini juga berlaku dalam investasi dan manajemen aset. Alokasi aset yang sehat bukan hanya tumpukan angka, tetapi juga keseimbangan antara kualitas hidup dan harapan psikologis. Dengan moderat mengizinkan diri untuk mengalami dan memiliki, kita dapat mempertahankan rasionalitas dan kesabaran dalam siklus pasar jangka panjang. Dalam batas kondisi ekonomi yang memungkinkan, belajar untuk menyenangkan diri sendiri adalah bagian dari manajemen risiko itu sendiri.