Sejujurnya, pengalaman penggunaan Blockchain dan teknologi AI saat ini benar-benar sedikit mengecewakan. Orang biasa begitu mulai harus menghadapi segudang mimpi buruk: frasa mnemonik, biaya Gas, manajemen Kunci Pribadi, interaksi kontrak yang kompleks…… Hal-hal ini cukup untuk membuat 99% orang mundur.
Bayangkan, di masa depan setiap orang dapat memiliki dan mengoperasikan beberapa agen AI semudah mengelola aplikasi ponsel, betapa menyenangkannya itu? Namun, untuk mewujudkan ideal ini, cara interaksi saat ini harus direformasi secara menyeluruh. Seberapa canggih teknologi, jika antarmukanya seperti dinding tinggi yang hanya bisa dilalui dengan gelar doktor, itu tidak ada gunanya—tidak mampu memberdayakan masyarakat.
Sebagai contoh KITE, visi yang diusungnya adalah menjadi protokol dasar untuk ekonomi AI, terdengar sangat megah. Namun, jika antarmuka pengguna masih berada pada tahap "hanya geek yang bisa bermain", maka mimpi ini akan selamanya menjadi mimpi. Jadi, bagi KITE, desain yang ramah pengguna bukanlah sekadar optimasi UI yang mempercantik, tetapi merupakan strategi inti yang berkaitan dengan hidup dan mati. Ia harus memasukkan kompleksitas kriptografi dasar, model ekonomi, dan logika pemerintahan ke dalam produk yang dapat dipahami oleh orang biasa secara intuitif. Ini membutuhkan transformasi mendalam dari "berbasis rantai" menjadi "berbasis pengguna."
Bagaimana caranya? Alih-alih memberikan pengguna dompet tradisional yang menampilkan saldo dan riwayat transaksi, lebih baik menciptakan "Konsol Kontrol AI" yang tervisualisasi dan bersifat kontekstual. Bayangkan membuka konsol ini, yang dilihat pengguna adalah tampilan dasbor yang intuitif, bukan sekadar deretan alamat dan angka—itulah seharusnya masa depan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseLandlord
· 12-22 14:55
Benar sekali, berharap akan ada perubahan
Lihat AsliBalas0
FOMOmonster
· 12-22 14:54
Masuk lebih awal itu sangat menguntungkan
Lihat AsliBalas0
GateUser-3824aa38
· 12-22 14:52
Memang sebaiknya menurunkan ambang batas terlebih dahulu.
Sejujurnya, pengalaman penggunaan Blockchain dan teknologi AI saat ini benar-benar sedikit mengecewakan. Orang biasa begitu mulai harus menghadapi segudang mimpi buruk: frasa mnemonik, biaya Gas, manajemen Kunci Pribadi, interaksi kontrak yang kompleks…… Hal-hal ini cukup untuk membuat 99% orang mundur.
Bayangkan, di masa depan setiap orang dapat memiliki dan mengoperasikan beberapa agen AI semudah mengelola aplikasi ponsel, betapa menyenangkannya itu? Namun, untuk mewujudkan ideal ini, cara interaksi saat ini harus direformasi secara menyeluruh. Seberapa canggih teknologi, jika antarmukanya seperti dinding tinggi yang hanya bisa dilalui dengan gelar doktor, itu tidak ada gunanya—tidak mampu memberdayakan masyarakat.
Sebagai contoh KITE, visi yang diusungnya adalah menjadi protokol dasar untuk ekonomi AI, terdengar sangat megah. Namun, jika antarmuka pengguna masih berada pada tahap "hanya geek yang bisa bermain", maka mimpi ini akan selamanya menjadi mimpi. Jadi, bagi KITE, desain yang ramah pengguna bukanlah sekadar optimasi UI yang mempercantik, tetapi merupakan strategi inti yang berkaitan dengan hidup dan mati. Ia harus memasukkan kompleksitas kriptografi dasar, model ekonomi, dan logika pemerintahan ke dalam produk yang dapat dipahami oleh orang biasa secara intuitif. Ini membutuhkan transformasi mendalam dari "berbasis rantai" menjadi "berbasis pengguna."
Bagaimana caranya? Alih-alih memberikan pengguna dompet tradisional yang menampilkan saldo dan riwayat transaksi, lebih baik menciptakan "Konsol Kontrol AI" yang tervisualisasi dan bersifat kontekstual. Bayangkan membuka konsol ini, yang dilihat pengguna adalah tampilan dasbor yang intuitif, bukan sekadar deretan alamat dan angka—itulah seharusnya masa depan.