Kata sandi transaksi di balik pengurangan volume: Pahami 5 jenis sinyal volume dan harga, kuasai titik beli dan jual terbaik

Dalam investasi saham, hanya melihat kenaikan dan penurunan harga saja tidak cukup—volume perdagangan adalah suara hati pasar yang sebenarnya. Ketika harga saham naik tetapi volume menyusut, apa arti sebenarnya? Penurunan harga dengan volume meningkat, apakah itu peluang atau jebakan? Hari ini kita akan menggunakan cara yang paling dekat dengan kehidupan nyata untuk menguraikan 5 sinyal volume dan harga yang paling umum di pasar saham, membantu Anda menilai arah sentimen pasar secara akurat.

Esensi Sinyal Volume dan Harga: Cerita di Balik Volume Menyusut dan Meningkat

Sinyal volume dan harga saham, secara sederhana, adalah percakapan antara harga dan volume transaksi. Percakapan ini bisa memberi tahu kita apakah pelaku pasar benar-benar optimis atau sedang menunggu, apakah ada cukup pembeli atau sudah tidak mampu lagi.

Berikut adalah tabel ringkas dari 5 sinyal volume dan harga yang umum:

Sinyal Volume dan Harga Perwujudan Spesifik Penilaian Sentimen Pasar
Harga naik volume menyusut Harga naik tetapi volume transaksi secara bertahap menyusut ⚠️ Waspada
Harga datar volume menyusut Harga bergerak datar dan volume berkurang ❓ Tunggu dan lihat
Volume besar turun Harga jatuh tajam disertai lonjakan volume 🔴 Sangat pesimis
Volume menyusut turun Harga turun dan volume juga menyusut ❓ Pasif
Harga turun volume meningkat Harga turun tetapi volume justru meningkat 💭 Sinyal kompleks

Waspada jebakan volume menyusut: Mengapa kenaikan harga dengan volume menyusut adalah sinyal bahaya

Banyak pemula di pasar saham merasa senang saat harga naik, tetapi kondisi harga naik dengan volume menyusut ini paling mudah menipu pemula.

Ketika harga terus naik, tetapi volume yang mendukung kenaikan ini semakin berkurang, apa artinya?

Menunjukkan bahwa pembeli mulai kehilangan minat. Kenaikan sebelumnya mungkin didorong oleh segelintir orang yang terus mendorong harga naik, tetapi kekuatan di baliknya tidak cukup. Begitu terjadi aksi jual, tren kenaikan volume menyusut ini biasanya akan berbalik dengan cepat.

Contoh klasik dari awal 2017 adalah tren Tesla—harga saham naik terus, tetapi volume transaksi terus menurun. Secara kasat mata terlihat bagus, tetapi sebenarnya kurang pengakuan dari pasar secara luas. Situasi yang sama juga terjadi pada Alibaba saat itu, kenaikan volume menyusut biasanya lebih rapuh dibandingkan kenaikan volume yang meningkat.

Konsolidasi menunggu: Apa yang dipikirkan pasar saat harga datar dan volume menyusut

Ketika harga bergerak bolak-balik dalam suatu rentang dan volume juga menyusut dari hari ke hari, ini bukan kebosanan, melainkan pasar sedang menunggu.

Volume menyusut saat konsolidasi ini biasanya mengindikasikan psikologi investor yang ragu—tidak yakin dengan kenaikan, juga tidak percaya dengan penurunan, jadi mereka memilih untuk menunggu sinyal yang lebih jelas muncul.

Saham NVIDIA pernah mengalami fase konsolidasi panjang dengan volume menyusut, dan Boeing juga menunjukkan pola serupa. Tahap ini biasanya menandakan tren tidak jelas, dan keberhasilan trading jangka pendek tidak terlalu tinggi.

Gelombang penjualan besar: Makna sebenarnya dari penurunan volume besar

Berbeda dengan volume menyusut sebelumnya, penurunan volume besar adalah sinyal risiko yang sesungguhnya.

Harga turun tajam + volume transaksi meningkat = pasar dalam ketakutan ekstrem. Saat ini bukanlah saat pemegang posisi perlahan-lahan menjual, melainkan banyak investor yang berebut keluar.

Contohnya saat pandemi 2020, saham-saham terkait perjalanan seperti Hilton (HLT) mengalami panic selling seperti ini. Lonjakan volume mencerminkan keputusasaan pasar—semua orang menjual, tidak ada yang mau membeli.

Namun, ada kebalikannya—penurunan volume besar kadang bisa menjadi peluang terbaik untuk membeli di dasar. Pada akhir 2023, saham kosmetik besar seperti Estée Lauder (EL) jatuh tajam karena laporan keuangan yang tidak sesuai ekspektasi, dan volume juga meningkat. Terlihat menakutkan, tetapi jika berani membeli saat itu, rebound berikutnya bisa memberi keuntungan besar. Kuncinya adalah membedakan apakah ini benar-benar krisis fundamental atau hanya ketakutan pasar yang berlebihan dan memberi peluang.

Penurunan diam-diam: Ketika harga turun dan volume menyusut pasar kurang berpartisipasi

Ketika harga turun tetapi volume juga menyusut, situasinya cukup kompleks.

Di satu sisi, ini bisa berarti pasar sudah kehilangan minat terhadap saham tersebut, semua orang sedang menunggu dan menunggu. Di sisi lain, penurunan volume ini juga menunjukkan bahwa kekuatan penurunan relatif terbatas—karena tidak ada yang terburu-buru menjual.

Contohnya, Netflix pernah mengalami tren penurunan volume ini di 2018, dan Facebook di musim panas 2022 menunjukkan pola serupa. Dalam kondisi ini, penurunan biasanya berlangsung lambat dan tanpa gairah.

Awal pembalikan: Makna ganda dari harga turun volume meningkat

Harga turun dan volume meningkat adalah sinyal yang paling sering disalahartikan, karena bisa menunjukkan dua tren yang sangat berbeda.

Secara kasat mata, harga turun + volume meningkat tampaknya berarti lebih banyak orang menjual, dan tren bisa terus memburuk. Tetapi sebenarnya, ini juga bisa menjadi tanda bahwa dana cerdas mulai mengakumulasi—volume besar digunakan untuk membeli secara perlahan, sekaligus mendorong harga naik, yang akhirnya memicu pembalikan tren.

Contohnya di akhir 2018, harga Apple turun tajam dengan volume meningkat, tetapi ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari kenaikan baru. Hal yang sama juga berlaku untuk BlackBerry (BB)—dalam proses penurunan harga jangka panjang dengan volume meningkat, akhirnya investor institusi mulai melihat nilai, dan harga berbalik naik.

Kuncinya adalah membedakan: apakah volume meningkat ini karena panic selling atau karena akumulasi nilai?

Penerapan sinyal volume dan harga dalam praktik

Memahami 5 sinyal volume dan harga ini hanyalah langkah awal, yang terpenting adalah menggunakan mereka dalam trading nyata:

  • Hati-hati saat harga naik dan volume menyusut, jangan terburu-buru ikut beli. Lebih baik tunggu dan lihat atau pertimbangkan untuk mengurangi posisi
  • Saat harga datar dan volume menyusut, bersabarlah, tunggu sinyal breakout sebelum bertindak
  • Saat volume besar turun, bedakan antara krisis nyata dan peluang palsu—jauhkan dari krisis nyata, peluang palsu justru bisa jadi peluang
  • Saat volume menyusut saat harga turun, jangan terburu-buru masuk, mungkin masih ada ruang penurunan
  • Saat harga turun dan volume meningkat, lakukan analisis mendalam, apakah ini akhir atau awal baru

Pesan terakhir

Sinyal volume dan harga sangat penting, tetapi tidak bisa dijadikan satu-satunya dasar pengambilan keputusan trading. Gabungkan dengan indikator teknikal dan analisis fundamental agar benar-benar memahami irama pasar.

Terutama, fenomena volume menyusut sering menunjukkan pasar kekurangan tenaga, jadi harus diperhatikan secara khusus. Investor harus membiasakan diri mengamati hubungan volume dan harga, karena seiring waktu, Anda akan menyadari bahwa banyak rahasia pasar tersembunyi di balik data yang tampaknya sederhana ini.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)