Dalam pasar kontrak, setelah bergaul cukup lama, kamu akan menemukan fenomena yang menarik.
Pemula saat melakukan order biasanya bertanya: "Ini bisa untung berapa?" sementara orang yang bertahan paling lama, selalu bertanya: "Seberapa jauh saya bisa salah?"
Perbedaan cara berpikir ini menentukan apakah kamu akan cepat keluar setelah satu keuntungan, atau mampu bertahan jangka panjang di pasar ini.
Saya sudah melihat terlalu banyak trader, yang terus-menerus melihat prediksi pasar yang benar sepuluh kali berturut-turut, akun mereka terus bertambah, kepercayaan diri pun membesar. Tapi pada akhirnya, mereka tidak menetapkan stop loss, bukan hanya mengembalikan semua keuntungan sebelumnya, tapi juga kehilangan modal utama. Saat itu baru menyesal, tapi sudah terlambat.
Jadi, intinya bukan tidak bisa menghasilkan uang, tapi tidak belajar bagaimana berhenti.
Kalau kamu baru mulai mengenal kontrak, jangan buru-buru mempelajari indikator yang rumit, juga jangan terlalu fokus pada tingkat kemenangan yang tinggi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan "garis hidup" yang jelas untuk diri sendiri. Dana yang dipakai jangan pernah melebihi proporsi uang santai kamu, posisi yang lebih kecil tidak memalukan, bisa bertahan lama di meja trading adalah kemampuan sejati.
Setiap hari sebelum pasar buka, pikirkan dengan matang—seberapa besar kerugian maksimal yang bisa kamu tanggung hari ini. Begitu menyentuh garis itu, langsung tutup aplikasi trading dan tinggalkan layar. Ini bukan pengecut, ini disiplin. Orang yang mampu mengendalikan diri, sudah menang setengah dari pemain lainnya.
Saat melakukan order juga jangan "serampangan". Bagi posisi menjadi beberapa bagian, pastikan kerugian dari satu order tetap dalam batas yang bisa kamu tanggung. Bahkan jika prediksi salah, itu hanya luka kecil, tidak merusak inti.
Ketika kamu menyadari bahwa kamu tidak lagi terpengaruh oleh setiap lilin K, dan akunmu tumbuh secara stabil (meskipun perlahan), itu artinya kamu sudah mulai benar-benar memahami pasar ini. Saat itulah kamu bisa menyesuaikan strategi sesuai irama pasar, dan masih sempat.
Tapi ada satu hal yang tidak boleh disentuh: jangan buru-buru balik modal setelah rugi, jangan ubah aturan setelah kalah. Yang paling kejam dari kontrak bukanlah fluktuasi pasar, tapi sifat manusia yang "tidak mau kalah" yang akan menarikmu ke jurang kedalaman.
Ingatlah logika ini cukup—stop loss bukan untuk mengurangi keuntungan, tapi agar kamu tetap bisa terus menghasilkan di kesempatan berikutnya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
HappyToBeDumped
· 7jam yang lalu
Terlalu realistis, stop-loss benar-benar pelajaran pertama yang harus dipikirkan dengan matang sebelum masuk pasar, bukan teknik yang rumit.
---
Hasil dari satu posisi besar dan sepuluh posisi kecil benar-benar dunia yang berbeda, baru tahu setelah mencobanya.
---
Yang paling menyakitkan adalah kata "tidak rela", berapa banyak orang yang kehilangan semuanya karena dua kata ini.
---
Langka banget, memang pernah lihat orang yang kalah 10 kali berturut-turut tapi tetap tidak bisa menang, lebih baik dari awal menjaga disiplin.
---
Modal kecil bisa bertahan untuk melihat gelombang pasar berikutnya, kata ini menyentuh hati saya.
---
Masalahnya bukan soal apakah akan mendapatkan keuntungan, tapi benar-benar tidak bisa mengendalikan hati sendiri.
Lihat AsliBalas0
SatoshiNotNakamoto
· 8jam yang lalu
Membuat hati terasa terlalu pedih, teman saya di sekitar saya adalah tipe yang setelah mendapatkan keuntungan sepuluh kali, pertama kali tidak menetapkan stop loss, langsung kembali ke nol. Sekarang setiap hari dia bertanya tentang kondisi akun saya, saya ingin sekali memposting artikel ini ke dia.
Benar sekali, saya memang tipe orang yang langsung masuk dan menyesal di tengah malam, sekarang biaya gas pun tidak bisa dihemat...
Seandainya tahu lebih awal, saya pasti belajar dari kalian yang sudah lama bertahan, sekarang setiap hari cuma nonton garis K dan kena scam, lebih menyakitkan daripada fluktuasi gas.
Inilah mengapa saya sekarang sangat miskin sampai harus trading di waktu gas rendah, tapi tetap saja sebagian besar keuntungan saya hilang karena slippage, benar-benar gila.
Ngomong-ngomong, stop loss memang jauh lebih penting daripada belajar indikator apa pun, saya sudah benar sepuluh kali sebelumnya, tapi yang kesepuluh malah menyerahkan nyawa saya.
Stop-loss itu gampang diucapkan tapi sulit dilakukan, hanya sedikit yang benar-benar bisa bertahan
---
Berhasil mendapatkan keuntungan sepuluh kali berturut-turut langsung mulai sombong, satu kali tidak stop-loss semuanya hilang... Sangat nyata
---
Kuncinya adalah mental, orang yang bisa mengakui kekalahan adalah yang bertahan lebih lama
---
Setiap hari sebelum pasar buka sudah memikirkan kerugian maksimal, trik ini memang jitu
---
Tidak ada yang berakhir baik setelah melakukan satu kali trading buru-buru, sudah terlalu banyak yang melihatnya
---
Tidak rela ini benar-benar racun, di dalam kontrak ada berapa banyak orang yang mati karena permainan ini
---
Jujur saja, stop-loss bukan karena pengecut tapi karena pajak kecerdasan, semua biaya pendidikan sudah dipahami
---
Manajemen posisi adalah inti, yang lain hanyalah ilusi
---
Para trader yang bertahan lama memang berpikir berbeda dari pemula, tingkat pemikirannya terlalu jauh berbeda
---
Mengembalikan modal adalah senjata rahasia terbesar dalam kontrak, begitu mulai mengembalikan modal biasanya sudah GG
Dalam pasar kontrak, setelah bergaul cukup lama, kamu akan menemukan fenomena yang menarik.
Pemula saat melakukan order biasanya bertanya: "Ini bisa untung berapa?" sementara orang yang bertahan paling lama, selalu bertanya: "Seberapa jauh saya bisa salah?"
Perbedaan cara berpikir ini menentukan apakah kamu akan cepat keluar setelah satu keuntungan, atau mampu bertahan jangka panjang di pasar ini.
Saya sudah melihat terlalu banyak trader, yang terus-menerus melihat prediksi pasar yang benar sepuluh kali berturut-turut, akun mereka terus bertambah, kepercayaan diri pun membesar. Tapi pada akhirnya, mereka tidak menetapkan stop loss, bukan hanya mengembalikan semua keuntungan sebelumnya, tapi juga kehilangan modal utama. Saat itu baru menyesal, tapi sudah terlambat.
Jadi, intinya bukan tidak bisa menghasilkan uang, tapi tidak belajar bagaimana berhenti.
Kalau kamu baru mulai mengenal kontrak, jangan buru-buru mempelajari indikator yang rumit, juga jangan terlalu fokus pada tingkat kemenangan yang tinggi. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan "garis hidup" yang jelas untuk diri sendiri. Dana yang dipakai jangan pernah melebihi proporsi uang santai kamu, posisi yang lebih kecil tidak memalukan, bisa bertahan lama di meja trading adalah kemampuan sejati.
Setiap hari sebelum pasar buka, pikirkan dengan matang—seberapa besar kerugian maksimal yang bisa kamu tanggung hari ini. Begitu menyentuh garis itu, langsung tutup aplikasi trading dan tinggalkan layar. Ini bukan pengecut, ini disiplin. Orang yang mampu mengendalikan diri, sudah menang setengah dari pemain lainnya.
Saat melakukan order juga jangan "serampangan". Bagi posisi menjadi beberapa bagian, pastikan kerugian dari satu order tetap dalam batas yang bisa kamu tanggung. Bahkan jika prediksi salah, itu hanya luka kecil, tidak merusak inti.
Ketika kamu menyadari bahwa kamu tidak lagi terpengaruh oleh setiap lilin K, dan akunmu tumbuh secara stabil (meskipun perlahan), itu artinya kamu sudah mulai benar-benar memahami pasar ini. Saat itulah kamu bisa menyesuaikan strategi sesuai irama pasar, dan masih sempat.
Tapi ada satu hal yang tidak boleh disentuh: jangan buru-buru balik modal setelah rugi, jangan ubah aturan setelah kalah. Yang paling kejam dari kontrak bukanlah fluktuasi pasar, tapi sifat manusia yang "tidak mau kalah" yang akan menarikmu ke jurang kedalaman.
Ingatlah logika ini cukup—stop loss bukan untuk mengurangi keuntungan, tapi agar kamu tetap bisa terus menghasilkan di kesempatan berikutnya.