Bank of Japan akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Kamis minggu ini, dan pasar sangat menantikan. Meskipun ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% sudah bukan berita baru, kata-kata Gubernur Ueda dan petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga berikutnya adalah kunci yang benar-benar dapat mengguncang pasar.
Ekspektasi kenaikan suku bunga yang disepakati pasar
Berdasarkan perkiraan sebagian besar lembaga, Bank of Japan diharapkan menaikkan batas bawah perkiraan suku bunga netral dari saat ini 1,0%. Ini berarti penilaian bank terhadap ekonomi sedang berubah. Saat ini, harga pasar menunjukkan bahwa hingga September 2026, suku bunga Jepang mungkin naik ke 1,0%. Namun, Nomura Securities memberikan pandangan yang lebih pesimis, menganggap ekspektasi tersebut terlalu agresif.
Memori “Kejutan Perdagangan Carry” Juli 2024 masih segar
Setengah tahun lalu, Bank of Japan secara tak terduga menaikkan suku bunga menjadi 0,25%, yang langsung memicu penutupan posisi carry trade secara massal. Saat itu, kurs USD/JPY langsung naik tajam, saham AS dan Bitcoin pun turun secara tiba-tiba, dan pasar membayar harga mahal atas perubahan mendadak ini. Banyak investor masih merasa takut sampai sekarang.
Namun, analis menunjukkan bahwa dampak kenaikan suku bunga kali ini kemungkinan akan jauh lebih kecil—di satu sisi, ekspektasi sudah sepenuhnya dicerna, dan di sisi lain, Jepang masih menjalankan stimulus fiskal besar-besaran, yang terus menekan yen.
Perbedaan prediksi tren nilai tukar tahun depan di tiga lembaga terkemuka
Bank Amerika menunjukkan sikap yang relatif moderat. Jika Bank of Japan mengambil posisi kenaikan suku bunga yang lembut, USD/JPY mungkin tetap tinggi, bahkan bisa melonjak ke level 160 di awal tahun depan. Tetapi jika bank mengambil sikap yang lebih agresif, posisi short yen mungkin akan ditutup, dan USD/JPY akan kembali ke sekitar 150. BofA memperkirakan target harga USD/JPY sepanjang 2026 akan menurun dari 160 (kuartal pertama) secara bertahap ke 155 (kuartal keempat).
Nomura Securities justru lebih berani. Lembaga ini menunjukkan bahwa tekanan politik domestik akibat depresiasi yen sedang meningkat, dan penyempitan spread suku bunga AS-Jepang juga akan mengurangi daya tarik carry trade. Prediksi mereka adalah USD/JPY akan menunjukkan tren penurunan yang jelas—dari 155 di kuartal pertama 2026 secara bertahap turun ke 140 di kuartal keempat. Ini jauh lebih optimis dibandingkan prediksi BofA.
Perlu diperhatikan bahwa fluktuasi nilai tukar juga akan secara tidak langsung mempengaruhi pasar negara berkembang lainnya, seperti pergerakan USD terhadap Peso Filipina yang juga patut diamati sebagai indikator kawasan Asia Pasifik.
Momen penting akan segera tiba
Keputusan suku bunga 19 Desember bukan sekadar permainan angka, tetapi akan menentukan langkah selanjutnya dari perdagangan carry trade global dan juga mempengaruhi keputusan alokasi aset investor. Apakah Bank of Japan akan terus “menggembungkan” suku bunga atau “menunjukkan sikap dovish”, pasar sudah siap menyambut jawabannya.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Malam sebelum keputusan Bank of Japan pada 19 Desember, ketiga lembaga utama menunjukkan perbedaan pendapat tentang pergerakan dolar AS/JPY
Bank of Japan akan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Kamis minggu ini, dan pasar sangat menantikan. Meskipun ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% sudah bukan berita baru, kata-kata Gubernur Ueda dan petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga berikutnya adalah kunci yang benar-benar dapat mengguncang pasar.
Ekspektasi kenaikan suku bunga yang disepakati pasar
Berdasarkan perkiraan sebagian besar lembaga, Bank of Japan diharapkan menaikkan batas bawah perkiraan suku bunga netral dari saat ini 1,0%. Ini berarti penilaian bank terhadap ekonomi sedang berubah. Saat ini, harga pasar menunjukkan bahwa hingga September 2026, suku bunga Jepang mungkin naik ke 1,0%. Namun, Nomura Securities memberikan pandangan yang lebih pesimis, menganggap ekspektasi tersebut terlalu agresif.
Memori “Kejutan Perdagangan Carry” Juli 2024 masih segar
Setengah tahun lalu, Bank of Japan secara tak terduga menaikkan suku bunga menjadi 0,25%, yang langsung memicu penutupan posisi carry trade secara massal. Saat itu, kurs USD/JPY langsung naik tajam, saham AS dan Bitcoin pun turun secara tiba-tiba, dan pasar membayar harga mahal atas perubahan mendadak ini. Banyak investor masih merasa takut sampai sekarang.
Namun, analis menunjukkan bahwa dampak kenaikan suku bunga kali ini kemungkinan akan jauh lebih kecil—di satu sisi, ekspektasi sudah sepenuhnya dicerna, dan di sisi lain, Jepang masih menjalankan stimulus fiskal besar-besaran, yang terus menekan yen.
Perbedaan prediksi tren nilai tukar tahun depan di tiga lembaga terkemuka
Bank Amerika menunjukkan sikap yang relatif moderat. Jika Bank of Japan mengambil posisi kenaikan suku bunga yang lembut, USD/JPY mungkin tetap tinggi, bahkan bisa melonjak ke level 160 di awal tahun depan. Tetapi jika bank mengambil sikap yang lebih agresif, posisi short yen mungkin akan ditutup, dan USD/JPY akan kembali ke sekitar 150. BofA memperkirakan target harga USD/JPY sepanjang 2026 akan menurun dari 160 (kuartal pertama) secara bertahap ke 155 (kuartal keempat).
Nomura Securities justru lebih berani. Lembaga ini menunjukkan bahwa tekanan politik domestik akibat depresiasi yen sedang meningkat, dan penyempitan spread suku bunga AS-Jepang juga akan mengurangi daya tarik carry trade. Prediksi mereka adalah USD/JPY akan menunjukkan tren penurunan yang jelas—dari 155 di kuartal pertama 2026 secara bertahap turun ke 140 di kuartal keempat. Ini jauh lebih optimis dibandingkan prediksi BofA.
Perlu diperhatikan bahwa fluktuasi nilai tukar juga akan secara tidak langsung mempengaruhi pasar negara berkembang lainnya, seperti pergerakan USD terhadap Peso Filipina yang juga patut diamati sebagai indikator kawasan Asia Pasifik.
Momen penting akan segera tiba
Keputusan suku bunga 19 Desember bukan sekadar permainan angka, tetapi akan menentukan langkah selanjutnya dari perdagangan carry trade global dan juga mempengaruhi keputusan alokasi aset investor. Apakah Bank of Japan akan terus “menggembungkan” suku bunga atau “menunjukkan sikap dovish”, pasar sudah siap menyambut jawabannya.