Apa itu Margin Call (Peringatan Margin)? Arti sebenarnya dari Margin
Margin call, dalam bahasa Inggris disebut Margin call, adalah mekanisme peringatan margin. Ketika Anda melakukan trading dengan leverage, begitu kerugian posisi menyebabkan saldo margin di akun Anda turun di bawah persyaratan minimum broker, notifikasi ini akan dipicu.
Secara sederhana, Margin adalah dana jaminan yang Anda gunakan untuk membuka posisi leverage. Ketika dana jaminan ini menyusut secara signifikan karena kerugian, broker akan mengirimkan pemberitahuan untuk menambah dana atau menutup posisi. Setelah menerima margin call, Anda harus menutup sebagian atau seluruh posisi, atau menambah dana ke akun sampai margin kembali ke level awal atau level pemeliharaan yang ditetapkan broker.
Bagaimana cara menghitung tingkat margin? Kapan peringatan Margin Call akan dipicu?
Tingkat margin dinyatakan dalam persentase, mencerminkan proporsi margin yang telah Anda gunakan dari total aset akun. Rumus perhitungannya adalah:
Tingkat margin = (Nilai bersih akun ÷ Margin yang digunakan) × 100%
Di mana:
Nilai bersih akun = Dana awal + Keuntungan/Rugi belum direalisasi
Margin yang digunakan = Total margin yang digunakan oleh semua posisi terbuka
Contoh ①:
Misalnya saldo akun trading Anda adalah 1000 dolar, persyaratan margin adalah 5%. Anda membuka posisi trading sebesar 10.000 dolar, membutuhkan margin sebesar 200 dolar.
Saat ini tingkat margin adalah: (1000 ÷ 200) × 100% = 500%
Tingkat ini cukup aman, Anda masih memiliki ruang trading yang cukup.
Contoh ②: Titik kritis berbahaya
Saldo akun 1000 dolar, membeli 1 mini lot EUR/USD, margin yang digunakan 200 dolar. Tingkat margin awal adalah 500%.
Tiba-tiba, EUR/USD berfluktuasi tajam, kerugian floating mencapai 800 dolar, nilai bersih akun menjadi:
1000 - 800 = 200 dolar
Tingkat margin baru adalah: (200 ÷ 200) × 100% = 100%
Pada titik ini: tingkat margin mencapai 100%, Anda tidak akan diizinkan membuka posisi baru. Jika harga terus turun hingga mencapai garis likuidasi paksa broker (biasanya 50% atau lebih rendah), posisi Anda akan otomatis dilikuidasi.
Mengapa perlu mencegah Margin Call? Tiga strategi manajemen risiko utama
1. Menilai secara realistis kemampuan risiko diri sendiri
Sebelum menggunakan leverage, pahami dengan baik batas kerugian maksimal yang bisa Anda tanggung. Ini membantu Anda memilih leverage yang sesuai dan mengatur ukuran posisi secara rasional, sehingga menghindari risiko Margin Call.
2. Menggunakan perintah stop-loss secara fleksibel
Stop-loss adalah alat paling efektif untuk melawan margin call. Dengan menetapkan level stop-loss sebelumnya, posisi Anda akan otomatis ditutup saat mencapai kerugian tertentu, secara efektif mengisolasi risiko. Tindakan sederhana ini sering kali dapat menghindarkan akun dari likuidasi paksa.
3. Diversifikasi instrumen dan posisi trading
Jangan menempatkan semua dana pada satu pasangan mata uang atau instrumen trading saja. Sebarkan risiko ke berbagai pasar dan periode waktu yang berbeda, memastikan kerugian satu posisi tidak memicu efek berantai. Bahkan jika satu posisi mengalami kerugian, posisi lain yang menguntungkan tetap dapat menjaga kesehatan akun.
Saran utama: Margin Call tampaknya aturan dari broker, tetapi sebenarnya adalah ujian terhadap kemampuan manajemen risiko Anda di pasar. Perencanaan awal, respons yang fleksibel, adalah kunci kelangsungan trader.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Margin Call追缴保证金详解:识别信号、理解运作机制与规避策略
Apa itu Margin Call (Peringatan Margin)? Arti sebenarnya dari Margin
Margin call, dalam bahasa Inggris disebut Margin call, adalah mekanisme peringatan margin. Ketika Anda melakukan trading dengan leverage, begitu kerugian posisi menyebabkan saldo margin di akun Anda turun di bawah persyaratan minimum broker, notifikasi ini akan dipicu.
Secara sederhana, Margin adalah dana jaminan yang Anda gunakan untuk membuka posisi leverage. Ketika dana jaminan ini menyusut secara signifikan karena kerugian, broker akan mengirimkan pemberitahuan untuk menambah dana atau menutup posisi. Setelah menerima margin call, Anda harus menutup sebagian atau seluruh posisi, atau menambah dana ke akun sampai margin kembali ke level awal atau level pemeliharaan yang ditetapkan broker.
Bagaimana cara menghitung tingkat margin? Kapan peringatan Margin Call akan dipicu?
Tingkat margin dinyatakan dalam persentase, mencerminkan proporsi margin yang telah Anda gunakan dari total aset akun. Rumus perhitungannya adalah:
Tingkat margin = (Nilai bersih akun ÷ Margin yang digunakan) × 100%
Di mana:
Contoh ①:
Misalnya saldo akun trading Anda adalah 1000 dolar, persyaratan margin adalah 5%. Anda membuka posisi trading sebesar 10.000 dolar, membutuhkan margin sebesar 200 dolar.
Saat ini tingkat margin adalah: (1000 ÷ 200) × 100% = 500%
Tingkat ini cukup aman, Anda masih memiliki ruang trading yang cukup.
Contoh ②: Titik kritis berbahaya
Saldo akun 1000 dolar, membeli 1 mini lot EUR/USD, margin yang digunakan 200 dolar. Tingkat margin awal adalah 500%.
Tiba-tiba, EUR/USD berfluktuasi tajam, kerugian floating mencapai 800 dolar, nilai bersih akun menjadi:
1000 - 800 = 200 dolar
Tingkat margin baru adalah: (200 ÷ 200) × 100% = 100%
Pada titik ini: tingkat margin mencapai 100%, Anda tidak akan diizinkan membuka posisi baru. Jika harga terus turun hingga mencapai garis likuidasi paksa broker (biasanya 50% atau lebih rendah), posisi Anda akan otomatis dilikuidasi.
Mengapa perlu mencegah Margin Call? Tiga strategi manajemen risiko utama
1. Menilai secara realistis kemampuan risiko diri sendiri
Sebelum menggunakan leverage, pahami dengan baik batas kerugian maksimal yang bisa Anda tanggung. Ini membantu Anda memilih leverage yang sesuai dan mengatur ukuran posisi secara rasional, sehingga menghindari risiko Margin Call.
2. Menggunakan perintah stop-loss secara fleksibel
Stop-loss adalah alat paling efektif untuk melawan margin call. Dengan menetapkan level stop-loss sebelumnya, posisi Anda akan otomatis ditutup saat mencapai kerugian tertentu, secara efektif mengisolasi risiko. Tindakan sederhana ini sering kali dapat menghindarkan akun dari likuidasi paksa.
3. Diversifikasi instrumen dan posisi trading
Jangan menempatkan semua dana pada satu pasangan mata uang atau instrumen trading saja. Sebarkan risiko ke berbagai pasar dan periode waktu yang berbeda, memastikan kerugian satu posisi tidak memicu efek berantai. Bahkan jika satu posisi mengalami kerugian, posisi lain yang menguntungkan tetap dapat menjaga kesehatan akun.
Saran utama: Margin Call tampaknya aturan dari broker, tetapi sebenarnya adalah ujian terhadap kemampuan manajemen risiko Anda di pasar. Perencanaan awal, respons yang fleksibel, adalah kunci kelangsungan trader.