Saat inflasi melonjakสูง นักลงทุน semua beralih ke emas, tetapi tidak semua orang ingin membeli emas batangan untuk disimpan di rumah. Cara yang semakin populer adalah berinvestasi dalam Reksa Dana Emas atau yang disebut orang singkat sebagai Reksa Emas - instrumen investasi yang cocok untuk mereka yang ingin mendapatkan hasil dari emas tetapi tidak ingin repot dalam penyimpanan.
Apa itu Reksa Emas?
Mudahnya dipahami, Reksa Dana Emas adalah pengelolaan dana oleh perusahaan sekuritas. Ketika Anda menanamkan dana, manajer investasi akan menginvestasikan dana tersebut untuk membeli emas batangan atau berinvestasi dalam ETF yang mengikuti harga emas dunia.
Sebagian besar reksa dana emas di Indonesia menggunakan standar harga dari SPDR Gold Trust, yaitu ETF besar yang terdaftar untuk investasi langsung dalam emas batangan. Beberapa reksa dana juga membeli emas batangan secara langsung, tetapi hasil akhirnya biasanya cukup dekat.
5 Reksa Emas yang Perlu Dipantau Saat Ini
Pasar Indonesia menawarkan banyak pilihan reksa emas, tetapi yang paling menarik perhatian adalah:
TMBGOLD dan TMBGOLDS - Keduanya adalah reksa emas dari TMB yang berinvestasi di unit SPDR Gold Trust. Perbedaannya, TMBGOLD tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar (Unhedge), sedangkan TMBGOLDS melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang (Hedge), sehingga hasilnya berbeda.
TGoldBullion-H dan TGoldBullion-UH - Reksa emas dari Thanachart yang berinvestasi langsung dalam emas batangan dengan standar kemurnian minimal 99,5%. Yang pertama melakukan lindung nilai, yang kedua tidak.
SCBGOLD dan SCBGOLDH - Reksa emas dari Manulife Indonesia yang berinvestasi melalui SPDR Gold Trust di Bursa Singapura. SCBGOLD tidak melakukan lindung nilai, sedangkan SCBGOLDH melakukan lindung nilai risiko.
K-GOLD-A - Reksa emas dari Bank KEB Hana Indonesia, tersedia dalam dua tipe: (A) tanpa pembayaran dividen dan (D) yang membayar dividen 4 kali setahun. Keduanya melakukan lindung nilai hampir penuh.
Perbedaan yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Reksa Emas
Poin 1: Lindung Nilai Risiko Nilai Tukar
Emas di pasar dunia dihitung dalam dolar AS. Jika dikonversi ke rupiah, harga akan berfluktuasi mengikuti kurs. Jika rupiah melemah, hasil reksa emas akan lebih baik, sebaliknya jika rupiah menguat, hasilnya akan berkurang.
Jika Anda memiliki risiko tinggi, apapun kondisi rupiah, pilih reksa yang tidak melakukan lindung nilai (Unhedge) - hasilnya bagus saat rupiah melemah, tetapi kerugiannya besar saat rupiah menguat.
Jika ingin menghindari risiko, pilih reksa yang melakukan lindung nilai (Hedge) - hasilnya mengikuti harga emas dunia secara nyata.
Poin 2: Kebijakan Pembagian Dividen
Beberapa reksa rutin membagikan dividen (seperti K-GOLD-A(D)), sementara yang lain tidak (seperti K-GOLD-A(A)). Reksa yang membagikan dividen, hasil jangka panjangnya bisa lebih rendah karena dana dikembalikan ke investor.
Poin 3: Area Perdagangan
TMBGOLD diperdagangkan di New York, sedangkan TMBGOLDS dan SCBGOLD di Singapura. Perbedaan utamanya adalah likuiditas dan waktu pengumuman harga. New York memiliki likuiditas lebih baik, tetapi pengumuman harga lebih lambat 1 hari (T+1).
Siapa yang Cocok Berinvestasi dalam Reksa Emas?
Jika Anda investor jangka panjang - reksa emas adalah pilihan yang baik. Tidak perlu perawatan berulang, tetapi tetap mendapatkan hasil dari emas. Cocok untuk mereka yang sibuk dan tidak punya waktu mengikuti harga.
Jika Anda trader jangka pendek atau Day Trader - reksa emas tidak cocok karena hanya bisa membeli dan menjual sekali sehari sesuai NAV di akhir hari, dan ada biaya transaksi. Dalam kasus ini, CFD emas (Contracts for Difference) mungkin lebih baik - bisa diperdagangkan sepanjang hari, harga real-time, dan lebih volatil.
Perbedaan Antara Reksa Emas dan CFD
Reksa Emas mendapatkan + jangka panjang, harga NAV harian, harus buka rekening, ada biaya pengelolaan.
CFD Emas mendapatkan harga real-time, bisa diperdagangkan sepanjang hari, tanpa biaya pengelolaan, tetapi risiko lebih tinggi.
Kesimpulan
Memilih berinvestasi dalam emas tergantung pada tipe investor. Jika ingin investasi jangka menengah hingga panjang atau tidak ingin repot mengelola, Reksa Dana Emas adalah pilihan yang praktis, beragam, dan bisa disesuaikan dengan kebijakan yang sesuai kondisi Anda. Tetapi bagi yang mampu dan ingin memanfaatkan volatilitas jangka pendek, pelajari juga CFD emas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Emas kembali! Emas vs CFD, mana yang harus dipilih
Saat inflasi melonjakสูง นักลงทุน semua beralih ke emas, tetapi tidak semua orang ingin membeli emas batangan untuk disimpan di rumah. Cara yang semakin populer adalah berinvestasi dalam Reksa Dana Emas atau yang disebut orang singkat sebagai Reksa Emas - instrumen investasi yang cocok untuk mereka yang ingin mendapatkan hasil dari emas tetapi tidak ingin repot dalam penyimpanan.
Apa itu Reksa Emas?
Mudahnya dipahami, Reksa Dana Emas adalah pengelolaan dana oleh perusahaan sekuritas. Ketika Anda menanamkan dana, manajer investasi akan menginvestasikan dana tersebut untuk membeli emas batangan atau berinvestasi dalam ETF yang mengikuti harga emas dunia.
Sebagian besar reksa dana emas di Indonesia menggunakan standar harga dari SPDR Gold Trust, yaitu ETF besar yang terdaftar untuk investasi langsung dalam emas batangan. Beberapa reksa dana juga membeli emas batangan secara langsung, tetapi hasil akhirnya biasanya cukup dekat.
5 Reksa Emas yang Perlu Dipantau Saat Ini
Pasar Indonesia menawarkan banyak pilihan reksa emas, tetapi yang paling menarik perhatian adalah:
TMBGOLD dan TMBGOLDS - Keduanya adalah reksa emas dari TMB yang berinvestasi di unit SPDR Gold Trust. Perbedaannya, TMBGOLD tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar (Unhedge), sedangkan TMBGOLDS melakukan lindung nilai terhadap risiko mata uang (Hedge), sehingga hasilnya berbeda.
TGoldBullion-H dan TGoldBullion-UH - Reksa emas dari Thanachart yang berinvestasi langsung dalam emas batangan dengan standar kemurnian minimal 99,5%. Yang pertama melakukan lindung nilai, yang kedua tidak.
SCBGOLD dan SCBGOLDH - Reksa emas dari Manulife Indonesia yang berinvestasi melalui SPDR Gold Trust di Bursa Singapura. SCBGOLD tidak melakukan lindung nilai, sedangkan SCBGOLDH melakukan lindung nilai risiko.
K-GOLD-A - Reksa emas dari Bank KEB Hana Indonesia, tersedia dalam dua tipe: (A) tanpa pembayaran dividen dan (D) yang membayar dividen 4 kali setahun. Keduanya melakukan lindung nilai hampir penuh.
Perbedaan yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Reksa Emas
Poin 1: Lindung Nilai Risiko Nilai Tukar
Emas di pasar dunia dihitung dalam dolar AS. Jika dikonversi ke rupiah, harga akan berfluktuasi mengikuti kurs. Jika rupiah melemah, hasil reksa emas akan lebih baik, sebaliknya jika rupiah menguat, hasilnya akan berkurang.
Jika Anda memiliki risiko tinggi, apapun kondisi rupiah, pilih reksa yang tidak melakukan lindung nilai (Unhedge) - hasilnya bagus saat rupiah melemah, tetapi kerugiannya besar saat rupiah menguat.
Jika ingin menghindari risiko, pilih reksa yang melakukan lindung nilai (Hedge) - hasilnya mengikuti harga emas dunia secara nyata.
Poin 2: Kebijakan Pembagian Dividen
Beberapa reksa rutin membagikan dividen (seperti K-GOLD-A(D)), sementara yang lain tidak (seperti K-GOLD-A(A)). Reksa yang membagikan dividen, hasil jangka panjangnya bisa lebih rendah karena dana dikembalikan ke investor.
Poin 3: Area Perdagangan
TMBGOLD diperdagangkan di New York, sedangkan TMBGOLDS dan SCBGOLD di Singapura. Perbedaan utamanya adalah likuiditas dan waktu pengumuman harga. New York memiliki likuiditas lebih baik, tetapi pengumuman harga lebih lambat 1 hari (T+1).
Siapa yang Cocok Berinvestasi dalam Reksa Emas?
Jika Anda investor jangka panjang - reksa emas adalah pilihan yang baik. Tidak perlu perawatan berulang, tetapi tetap mendapatkan hasil dari emas. Cocok untuk mereka yang sibuk dan tidak punya waktu mengikuti harga.
Jika Anda trader jangka pendek atau Day Trader - reksa emas tidak cocok karena hanya bisa membeli dan menjual sekali sehari sesuai NAV di akhir hari, dan ada biaya transaksi. Dalam kasus ini, CFD emas (Contracts for Difference) mungkin lebih baik - bisa diperdagangkan sepanjang hari, harga real-time, dan lebih volatil.
Perbedaan Antara Reksa Emas dan CFD
Reksa Emas mendapatkan + jangka panjang, harga NAV harian, harus buka rekening, ada biaya pengelolaan.
CFD Emas mendapatkan harga real-time, bisa diperdagangkan sepanjang hari, tanpa biaya pengelolaan, tetapi risiko lebih tinggi.
Kesimpulan
Memilih berinvestasi dalam emas tergantung pada tipe investor. Jika ingin investasi jangka menengah hingga panjang atau tidak ingin repot mengelola, Reksa Dana Emas adalah pilihan yang praktis, beragam, dan bisa disesuaikan dengan kebijakan yang sesuai kondisi Anda. Tetapi bagi yang mampu dan ingin memanfaatkan volatilitas jangka pendek, pelajari juga CFD emas.