KGST baru-baru ini terdaftar di salah satu bursa terkemuka, dan performa awal saat listing bisa dikatakan bervariasi—ada yang senang, ada yang kecewa. Proyek stablecoin yang didukung pemerintah ini menarik perhatian pasar secara luas setelah diluncurkan, meskipun pergerakan harga dan volume transaksi mengungkapkan beberapa sinyal menarik.

Dari segi teknikal, token ini mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dalam waktu singkat. Dalam satu jam, harganya turun dari 0.0121 menjadi 0.01147, dengan penurunan lebih dari 5%, yang cukup tidak stabil untuk sebuah mata uang yang mengklaim stabil. Indikator RSI periode 12 berada di angka 24.62 di zona oversold, jika mekanisme anchor dapat dipertahankan, ini mungkin menandakan peluang rebound teknikal dalam waktu dekat.

Bursa menambahkan fitur baru seperti Earn, Buy Crypto, dan Convert, yang meningkatkan kemudahan operasional pengguna. Namun yang menarik, volume transaksi tinggi di awal mulai menyusut secara signifikan setelah harga turun, mengindikasikan bahwa antusiasme pasar mulai menurun, atau sedang dalam fase menunggu dan melihat.

Sebagai stablecoin tingkat nasional pertama yang diimplementasikan di atas blockchain utama, KGST mewakili langkah menuju adopsi aset kripto dalam aplikasi institusional. Namun, investor harus menyadari kenyataan—karakteristik 1:1 yang di-peg-kan menegaskan bahwa token ini lebih berfungsi sebagai media transaksi, dan mereka yang mencari apresiasi modal mungkin akan kecewa. Meskipun sentimen pasar secara umum cukup optimis, dari penurunan volume transaksi terlihat bahwa pasar sedang beralih dari spekulasi awal menuju penilaian yang lebih rasional.