Ada fenomena menarik belakangan ini: sejumlah besar dana terus mengalir ke ETF kripto, tetapi harga Bitcoin malah tidak banyak mengalami kenaikan. Logika di balik ini sebenarnya sangat menyakitkan—sekarang bukan lagi soal menjatuhkan pasar dengan kekuatan besar, melainkan benar-benar tidak ada yang berani mengambil alih.

Dari puncak historis kembali ke saat ini, Bitcoin mengalami penyesuaian struktural yang khas. Setiap kali ada tanda-tanda rebound, langsung padam, masalahnya bukan pada volume jual yang besar, tetapi pada kekurangan pembeli baru. Lihat saja performa ETF AS tahun ini, totalnya sekitar 1,4 triliun dolar AS, tetapi sebagian besar uang tersebut masuk ke pasar saham dan obligasi, meskipun ETF kripto masih menunjukkan aliran masuk bersih, performa ETF spot Bitcoin lebih mirip dengan aset jangka panjang yang dibeli dan disimpan.

Titik memalukan di sini: uang memang masuk, tetapi tidak membentuk permintaan marginal baru. Setelah pertengahan tahun, pasar sudah benar-benar mencerna manfaat dari ETF ini, ditambah suku bunga tinggi yang terus menekan preferensi risiko, seluruh pasar mulai melakukan pengurangan leverage secara teratur. Melihat indikator premi spot dari salah satu bursa utama, baru-baru ini terus berada di bawah nol, yang menunjukkan bahwa minat beli spot di pasar AS juga perlahan menurun. Ini bukanlah risiko sistemik yang meledak, secara sederhana permintaan sementara terhenti. Dalam jangka pendek, Bitcoin kemungkinan besar akan berulang kali menguji dasar di kisaran ini, harga perlahan melemah, dan kita harus menunggu munculnya permintaan baru agar tren benar-benar bisa dimulai.

Lihat juga detail lainnya. Rasio pasokan stablecoin Bitcoin SSR sekarang sudah turun ke 11.1, ini adalah titik terendah sejak Januari 2024. Jika dibandingkan dengan level 19.4 pada Juli tahun ini, langsung terpotong setengahnya. Indikator SSR ini secara esensial mengukur hubungan antara harga Bitcoin dan cadangan stablecoin, secara sederhana melihat apakah koin mahal atau murah, dan apakah uang banyak atau tidak. Data saat ini sangat menunjukkan: harga Bitcoin memang menjadi lebih murah, tetapi pasokan stablecoin tidak menurun secara bersamaan, malah tampak semakin banyak. Ini secara tidak langsung mengonfirmasi satu fakta: uang banyak, koin murah, tetapi tidak ada yang berani membeli besar-besaran saat harga rendah.