Indeks Straits Times menghadapi periode keseimbangan setelah menguat hampir 75 poin (1.7%) selama dua sesi perdagangan berturut-turut, saat ini berada sedikit di atas ambang 4.580. Sentimen di seluruh pasar Asia yang lebih luas berbalik menjadi berhati-hati karena investor menilai kembali ekspektasi seputar arah kebijakan bank sentral. Pemulihan yang menandai sesi hari Jumat, yang ditandai dengan kenaikan 65,62 poin (1.45%) yang berakhir di 4.586,45, berasal dari kekuatan di lembaga keuangan, pengembang properti, dan saham industri—sebuah fondasi reli yang mungkin kehilangan momentum.
Latar Belakang Pasar: Hambatan Global Muncul
Momentum negatif yang meresap di bursa AS dan Eropa menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bursa Asia untuk mempertahankan tren kenaikannya. Penurunan sektor teknologi di NASDAQ—yang dipicu oleh kekhawatiran penilaian—berkontribusi pada penarikan yang lebih luas. Sikap berhati-hati Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee terhadap pemotongan suku bunga, disertai seruan untuk mendapatkan data inflasi tambahan sebelum penyesuaian kebijakan, memperkuat posisi berhati-hati di kalangan trader. Ketidakpastian makro ini berujung pada tekanan perdagangan datar di seluruh indeks regional.
Penggerak Pasar Singapura: Sinyal Campuran di Antara Blue Chips
Reli luas hari Jumat menyebar keuntungan di seluruh daftar saham Singapura. Hongkong Land memimpin dengan lonjakan 3,46%, sementara SingTel melonjak 2,19%, dan Seatrium Limited melesat 2,40%. Saham terkait properti tampil stabil: CapitaLand Ascendas REIT naik 1,46%, CapitaLand Investment naik 1,54%, dan City Developments menguat 1,80%. Raksasa keuangan termasuk DBS Group (+1,20%), Oversea-Chinese Banking Corporation (+1,32%), dan United Overseas Bank (+1,28%) menunjukkan ketahanan. Nama-nama industri seperti Keppel Ltd (+1,89%), SembCorp Industries (+1,72%), dan Singapore Technologies Engineering (+1,58%) memperpanjang pemulihan mereka. Namun, muncul kelemahan tertentu: Genting Singapore turun 0,69%, sementara DFI Retail Group turun 0,25%, menandakan rotasi sektor.
Pembalikan Wall Street Menetapkan Nada Regional
Meskipun pembukaan yang campur aduk, indeks AS memburuk sepanjang sesi. Dow turun 245,96 poin (0,51%) menjadi 48.458,05, NASDAQ jatuh 398,69 poin (1,69%) menjadi 23.195,17, dan S&P 500 tergelincir 73,59 poin (1,07%) menjadi 6.827,41. Performa mingguan menunjukkan divergensi: Dow naik 1,1%, S&P 500 menyusut 0,6%, dan NASDAQ merosot 1,6%—menggambarkan kerentanan khusus sektor teknologi.
Pasar Energi Cerminkan Kewaspadaan Geopolitik
Harga minyak melemah saat pelaku pasar memproses meningkatnya ketegangan di teater Rusia-Ukraina bersama dinamika AS-Venezuela. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk Januari turun $0,20 (0,4%) menjadi $57,40 per barel, mencerminkan kekhawatiran trader di tengah ketidakpastian geopolitik.
Outlook langsung menunjukkan bahwa pasar Singapura mungkin memasuki fase konsolidasi, mencerna kenaikan baru-baru ini sambil menunggu sinyal yang lebih jelas tentang jalur suku bunga dan ketahanan ekonomi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Peralihan Saham Asia ke Mode Netral: Pasar Singapura Menantikan Fase Konsolidasi
Indeks Straits Times menghadapi periode keseimbangan setelah menguat hampir 75 poin (1.7%) selama dua sesi perdagangan berturut-turut, saat ini berada sedikit di atas ambang 4.580. Sentimen di seluruh pasar Asia yang lebih luas berbalik menjadi berhati-hati karena investor menilai kembali ekspektasi seputar arah kebijakan bank sentral. Pemulihan yang menandai sesi hari Jumat, yang ditandai dengan kenaikan 65,62 poin (1.45%) yang berakhir di 4.586,45, berasal dari kekuatan di lembaga keuangan, pengembang properti, dan saham industri—sebuah fondasi reli yang mungkin kehilangan momentum.
Latar Belakang Pasar: Hambatan Global Muncul
Momentum negatif yang meresap di bursa AS dan Eropa menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bursa Asia untuk mempertahankan tren kenaikannya. Penurunan sektor teknologi di NASDAQ—yang dipicu oleh kekhawatiran penilaian—berkontribusi pada penarikan yang lebih luas. Sikap berhati-hati Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee terhadap pemotongan suku bunga, disertai seruan untuk mendapatkan data inflasi tambahan sebelum penyesuaian kebijakan, memperkuat posisi berhati-hati di kalangan trader. Ketidakpastian makro ini berujung pada tekanan perdagangan datar di seluruh indeks regional.
Penggerak Pasar Singapura: Sinyal Campuran di Antara Blue Chips
Reli luas hari Jumat menyebar keuntungan di seluruh daftar saham Singapura. Hongkong Land memimpin dengan lonjakan 3,46%, sementara SingTel melonjak 2,19%, dan Seatrium Limited melesat 2,40%. Saham terkait properti tampil stabil: CapitaLand Ascendas REIT naik 1,46%, CapitaLand Investment naik 1,54%, dan City Developments menguat 1,80%. Raksasa keuangan termasuk DBS Group (+1,20%), Oversea-Chinese Banking Corporation (+1,32%), dan United Overseas Bank (+1,28%) menunjukkan ketahanan. Nama-nama industri seperti Keppel Ltd (+1,89%), SembCorp Industries (+1,72%), dan Singapore Technologies Engineering (+1,58%) memperpanjang pemulihan mereka. Namun, muncul kelemahan tertentu: Genting Singapore turun 0,69%, sementara DFI Retail Group turun 0,25%, menandakan rotasi sektor.
Pembalikan Wall Street Menetapkan Nada Regional
Meskipun pembukaan yang campur aduk, indeks AS memburuk sepanjang sesi. Dow turun 245,96 poin (0,51%) menjadi 48.458,05, NASDAQ jatuh 398,69 poin (1,69%) menjadi 23.195,17, dan S&P 500 tergelincir 73,59 poin (1,07%) menjadi 6.827,41. Performa mingguan menunjukkan divergensi: Dow naik 1,1%, S&P 500 menyusut 0,6%, dan NASDAQ merosot 1,6%—menggambarkan kerentanan khusus sektor teknologi.
Pasar Energi Cerminkan Kewaspadaan Geopolitik
Harga minyak melemah saat pelaku pasar memproses meningkatnya ketegangan di teater Rusia-Ukraina bersama dinamika AS-Venezuela. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk Januari turun $0,20 (0,4%) menjadi $57,40 per barel, mencerminkan kekhawatiran trader di tengah ketidakpastian geopolitik.
Outlook langsung menunjukkan bahwa pasar Singapura mungkin memasuki fase konsolidasi, mencerna kenaikan baru-baru ini sambil menunggu sinyal yang lebih jelas tentang jalur suku bunga dan ketahanan ekonomi global.