Banyak orang terbuai oleh konsep “penghematan ekstrem” dan menganggap bahwa berhemat adalah satu-satunya jalan menuju kekayaan. Tetapi penasihat keuangan profesional akan memberitahu Anda bahwa beberapa cara menghemat uang sebenarnya dapat merugikan tujuan keuangan jangka panjang Anda. Tidak semua metode “menghemat” yang dimengerti sebagai frugalitas dapat membantu Anda mengakumulasi kekayaan; malah, beberapa praktik bisa membuat Anda menghabiskan lebih banyak waktu dan uang.
Mengejar produk termurah secara buta malah meningkatkan total pengeluaran
Banyak orang tertarik dengan label harga rendah dan menganggap membeli produk termurah adalah konsumsi yang cerdas. Tetapi mereka mengabaikan satu faktor penting dalam perhitungan biaya—masalah kualitas.
Membeli panci, peralatan listrik, atau produk teknologi yang murah tampaknya bisa menghemat, tetapi biaya penggantian yang sering jauh melebihi pembelian produk berkualitas tinggi sekali saja. Misalnya, satu set panci murah yang gores dan rusak setiap beberapa bulan harus diganti terus-menerus; sedangkan satu set panci berkualitas tinggi meskipun harganya $150 di awal, bisa digunakan selama 5 tahun. Jika dihitung, biaya per unit dari produk berkualitas lebih rendah.
Pendekatan yang benar: Mengukur berdasarkan “biaya penggunaan sekali pakai”. Biaya nyata sebuah produk bukan dari harganya, tetapi dari berapa lama produk tersebut bisa digunakan. Produk berkualitas adalah strategi keuangan yang sesungguhnya—ini adalah konsensus dari para ahli keuangan cerdas.
Perburuan diskon berlebihan, menghabiskan waktu dan tenaga malah merugikan
Beberapa orang demi menghemat beberapa dolar, mengemudi ke berbagai supermarket, menghabiskan bensin, menambah keausan kendaraan, dan waktu serta tenaga, yang semua itu sudah melebihi jumlah yang dihemat. Ditambah lagi, biaya psikologis dari kelelahan pengambilan keputusan membuat praktik ini tidak efisien.
Terutama bagi imigran generasi pertama atau mereka yang berasal dari latar belakang kekurangan sumber daya, perburuan diskon berlebihan seringkali berasal dari ketakutan psikologis, dan akhirnya hanya menyebabkan kelelahan pengambilan keputusan serta hubungan yang tidak sehat dengan uang.
Pendekatan yang benar: Fokuskan energi pada barang bernilai tinggi. Kadang diskon besar sangat menguntungkan, tetapi jangan habiskan berjam-jam mencari. Gunakan waktu tersebut untuk hal yang lebih berharga: bernegosiasi tagihan tetap, meninjau asuransi tahunan, memaksimalkan manfaat dari pemberi kerja, membersihkan langganan yang terlupakan. Akumulasi penghematan dari perubahan kecil ini seringkali lebih besar daripada hasil dari berkeliling mencari diskon.
DIY semua proyek, kesalahan kecil bisa berakibat biaya besar
Mengerjakan sendiri tampaknya menghemat, tetapi dalam bidang berisiko tinggi seperti pelaporan pajak, perbaikan rumah, atau pengambilan keputusan asuransi, satu kesalahan kecil bisa menyebabkan pengeluaran yang jauh lebih besar. Banyak orang takut mengeluarkan uang dan memilih DIY untuk tugas-tugas kompleks, tetapi akhirnya harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memperbaiki kesalahan.
Perilaku ini sering berasal dari psikologi kekurangan sumber daya—merasa harus melakukan semuanya sendiri agar bisa menghemat. Tetapi kenyataannya, biaya layanan profesional jauh lebih rendah daripada biaya memperbaiki kesalahan di kemudian hari.
Pendekatan yang benar: Bayar untuk yang seharusnya dibayar. Mengontrak penasihat keuangan, ahli pajak, pengacara, atau kontraktor adalah karena keahlian mereka dapat menghindarkan dari kesalahan biaya tinggi. Ada pepatah lama: “Lakukan dengan benar, atau lakukan dua kali”—pilihan yang cerdas adalah yang pertama.
Mengorbankan hubungan demi menghemat uang, biayanya jauh lebih besar dari sekadar beberapa dolar
Menghitung rincian tagihan makan bersama, atau terlalu memperhatikan satu roti demi menghemat, bisa membuat teman merasa tidak nyaman bahkan menjauh. Praktik ekstrem ini akhirnya merusak hubungan dan kualitas hidup.
Uang yang dihemat beberapa dolar tidak sebanding dengan risiko kehilangan koneksi sosial atau peluang jaringan yang berharga. Dalam hal kehidupan dan kekayaan, hubungan baik seringkali lebih berharga daripada menghemat beberapa dolar.
Pendekatan yang benar: Bagikan tagihan. Meskipun menghitung secara rinci bisa menghemat beberapa dolar, ini memberi sinyal kepada teman bahwa Anda lebih peduli pada uang daripada persahabatan dan waktu. Membagi tagihan dan menjaga pengalaman yang menyenangkan adalah investasi biaya yang bijaksana.
Pembatasan diri ekstrem, akhirnya memicu konsumsi balas dendam
Banyak orang percaya bahwa pengendalian diri ekstrem adalah jalan tercepat menuju kekayaan. Tetapi kenyataannya, pembatasan diri yang berlebihan sering menyebabkan kelelahan dan konsumsi impulsif—seperti “Saya sudah berhemat sedemikian rupa, sekarang saatnya memberi diri hadiah.”
Praktik ini sangat umum di keluarga yang pernah mengalami kekurangan sumber daya. Pengendalian diri jangka panjang akhirnya memicu spiral konsumsi balas dendam, yang justru memperburuk masalah keuangan.
Pendekatan yang benar: Cari keseimbangan, bukan ekstrem. Kekayaan dikumpulkan melalui pengeluaran yang sadar, tabungan otomatis, dan investasi berkelanjutan. Daripada terus menekan pengeluaran, lebih baik cari cara meningkatkan pendapatan. Strategi keuangan yang seimbang selalu lebih baik daripada pembatasan ekstrem—ini adalah saran dari para profesional.
Kesimpulan: Kunci keuangan cerdas adalah optimisasi, bukan ekstrem
Kebebasan finansial sejati bukan berasal dari penghematan ekstrem, melainkan dari membuat keputusan yang tepat di tempat yang tepat. Banyak orang merasa sudah berusaha keras, tetapi tetap berjuang secara finansial; masalahnya bukan kurang disiplin, melainkan salah menempatkan disiplin tersebut.
Kecerdasan dalam keuangan bukan tentang menghemat uang, tetapi tentang konsumsi yang bijaksana—menemukan keseimbangan antara kualitas, waktu, dan hubungan. Dengan begitu, Anda benar-benar bisa mengakumulasi kekayaan, bukan menguras diri sendiri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 cara yang tampaknya menghemat uang sebenarnya membuang waktu dan uang Anda—cara mengelola keuangan yang benar-benar cerdas adalah seperti ini
Banyak orang terbuai oleh konsep “penghematan ekstrem” dan menganggap bahwa berhemat adalah satu-satunya jalan menuju kekayaan. Tetapi penasihat keuangan profesional akan memberitahu Anda bahwa beberapa cara menghemat uang sebenarnya dapat merugikan tujuan keuangan jangka panjang Anda. Tidak semua metode “menghemat” yang dimengerti sebagai frugalitas dapat membantu Anda mengakumulasi kekayaan; malah, beberapa praktik bisa membuat Anda menghabiskan lebih banyak waktu dan uang.
Mengejar produk termurah secara buta malah meningkatkan total pengeluaran
Banyak orang tertarik dengan label harga rendah dan menganggap membeli produk termurah adalah konsumsi yang cerdas. Tetapi mereka mengabaikan satu faktor penting dalam perhitungan biaya—masalah kualitas.
Membeli panci, peralatan listrik, atau produk teknologi yang murah tampaknya bisa menghemat, tetapi biaya penggantian yang sering jauh melebihi pembelian produk berkualitas tinggi sekali saja. Misalnya, satu set panci murah yang gores dan rusak setiap beberapa bulan harus diganti terus-menerus; sedangkan satu set panci berkualitas tinggi meskipun harganya $150 di awal, bisa digunakan selama 5 tahun. Jika dihitung, biaya per unit dari produk berkualitas lebih rendah.
Pendekatan yang benar: Mengukur berdasarkan “biaya penggunaan sekali pakai”. Biaya nyata sebuah produk bukan dari harganya, tetapi dari berapa lama produk tersebut bisa digunakan. Produk berkualitas adalah strategi keuangan yang sesungguhnya—ini adalah konsensus dari para ahli keuangan cerdas.
Perburuan diskon berlebihan, menghabiskan waktu dan tenaga malah merugikan
Beberapa orang demi menghemat beberapa dolar, mengemudi ke berbagai supermarket, menghabiskan bensin, menambah keausan kendaraan, dan waktu serta tenaga, yang semua itu sudah melebihi jumlah yang dihemat. Ditambah lagi, biaya psikologis dari kelelahan pengambilan keputusan membuat praktik ini tidak efisien.
Terutama bagi imigran generasi pertama atau mereka yang berasal dari latar belakang kekurangan sumber daya, perburuan diskon berlebihan seringkali berasal dari ketakutan psikologis, dan akhirnya hanya menyebabkan kelelahan pengambilan keputusan serta hubungan yang tidak sehat dengan uang.
Pendekatan yang benar: Fokuskan energi pada barang bernilai tinggi. Kadang diskon besar sangat menguntungkan, tetapi jangan habiskan berjam-jam mencari. Gunakan waktu tersebut untuk hal yang lebih berharga: bernegosiasi tagihan tetap, meninjau asuransi tahunan, memaksimalkan manfaat dari pemberi kerja, membersihkan langganan yang terlupakan. Akumulasi penghematan dari perubahan kecil ini seringkali lebih besar daripada hasil dari berkeliling mencari diskon.
DIY semua proyek, kesalahan kecil bisa berakibat biaya besar
Mengerjakan sendiri tampaknya menghemat, tetapi dalam bidang berisiko tinggi seperti pelaporan pajak, perbaikan rumah, atau pengambilan keputusan asuransi, satu kesalahan kecil bisa menyebabkan pengeluaran yang jauh lebih besar. Banyak orang takut mengeluarkan uang dan memilih DIY untuk tugas-tugas kompleks, tetapi akhirnya harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk memperbaiki kesalahan.
Perilaku ini sering berasal dari psikologi kekurangan sumber daya—merasa harus melakukan semuanya sendiri agar bisa menghemat. Tetapi kenyataannya, biaya layanan profesional jauh lebih rendah daripada biaya memperbaiki kesalahan di kemudian hari.
Pendekatan yang benar: Bayar untuk yang seharusnya dibayar. Mengontrak penasihat keuangan, ahli pajak, pengacara, atau kontraktor adalah karena keahlian mereka dapat menghindarkan dari kesalahan biaya tinggi. Ada pepatah lama: “Lakukan dengan benar, atau lakukan dua kali”—pilihan yang cerdas adalah yang pertama.
Mengorbankan hubungan demi menghemat uang, biayanya jauh lebih besar dari sekadar beberapa dolar
Menghitung rincian tagihan makan bersama, atau terlalu memperhatikan satu roti demi menghemat, bisa membuat teman merasa tidak nyaman bahkan menjauh. Praktik ekstrem ini akhirnya merusak hubungan dan kualitas hidup.
Uang yang dihemat beberapa dolar tidak sebanding dengan risiko kehilangan koneksi sosial atau peluang jaringan yang berharga. Dalam hal kehidupan dan kekayaan, hubungan baik seringkali lebih berharga daripada menghemat beberapa dolar.
Pendekatan yang benar: Bagikan tagihan. Meskipun menghitung secara rinci bisa menghemat beberapa dolar, ini memberi sinyal kepada teman bahwa Anda lebih peduli pada uang daripada persahabatan dan waktu. Membagi tagihan dan menjaga pengalaman yang menyenangkan adalah investasi biaya yang bijaksana.
Pembatasan diri ekstrem, akhirnya memicu konsumsi balas dendam
Banyak orang percaya bahwa pengendalian diri ekstrem adalah jalan tercepat menuju kekayaan. Tetapi kenyataannya, pembatasan diri yang berlebihan sering menyebabkan kelelahan dan konsumsi impulsif—seperti “Saya sudah berhemat sedemikian rupa, sekarang saatnya memberi diri hadiah.”
Praktik ini sangat umum di keluarga yang pernah mengalami kekurangan sumber daya. Pengendalian diri jangka panjang akhirnya memicu spiral konsumsi balas dendam, yang justru memperburuk masalah keuangan.
Pendekatan yang benar: Cari keseimbangan, bukan ekstrem. Kekayaan dikumpulkan melalui pengeluaran yang sadar, tabungan otomatis, dan investasi berkelanjutan. Daripada terus menekan pengeluaran, lebih baik cari cara meningkatkan pendapatan. Strategi keuangan yang seimbang selalu lebih baik daripada pembatasan ekstrem—ini adalah saran dari para profesional.
Kesimpulan: Kunci keuangan cerdas adalah optimisasi, bukan ekstrem
Kebebasan finansial sejati bukan berasal dari penghematan ekstrem, melainkan dari membuat keputusan yang tepat di tempat yang tepat. Banyak orang merasa sudah berusaha keras, tetapi tetap berjuang secara finansial; masalahnya bukan kurang disiplin, melainkan salah menempatkan disiplin tersebut.
Kecerdasan dalam keuangan bukan tentang menghemat uang, tetapi tentang konsumsi yang bijaksana—menemukan keseimbangan antara kualitas, waktu, dan hubungan. Dengan begitu, Anda benar-benar bisa mengakumulasi kekayaan, bukan menguras diri sendiri.