Presiden JPMorgan: Perbedaan kebijakan regulasi stabilcoin di berbagai negara jika tidak dapat disatukan, akan membatasi aplikasi pembayaran lintas batas.
Berita dari深潮 TechFlow, pada 3 November, menurut Ming Pao, Presiden JPMorgan Daniel Pinto menyatakan di “KTT Presiden Wanita Hong Kong 2025” bahwa jika kebijakan regulasi stablecoin di berbagai tempat tidak disatukan, hal ini akan membatasi penggunaannya dalam pembayaran kecil lintas batas dan aplikasi nyata lainnya. Ia berpendapat bahwa regulator harus menerima teknologi baru dan merumuskan aturan untuk risiko tambahan yang ditimbulkan, alih-alih melakukan perombakan sistem secara menyeluruh.
Presiden Franklin Templeton, Jenny Johnson, menunjukkan bahwa selama perusahaan memahami aturan, mereka dapat mengikuti untuk mengembangkan bisnis. Dia mengambil contoh tokenisasi dan menyatakan bahwa Hong Kong dapat mengadopsi regulasi berbasis prinsip dalam menetapkan aturan yang spesifik, dengan fokus pada “apakah memperlakukan pelanggan secara adil” sebagai pedoman inti.
Mantan ketua HKEX, Chow Mei-lun, menyatakan bahwa sikap proaktif Otoritas Moneter Hong Kong dalam mengatur stablecoin adalah arah yang benar, dan otoritas pengatur harus membangun kerangka yang jelas dan transparan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Presiden JPMorgan: Perbedaan kebijakan regulasi stabilcoin di berbagai negara jika tidak dapat disatukan, akan membatasi aplikasi pembayaran lintas batas.
Berita dari深潮 TechFlow, pada 3 November, menurut Ming Pao, Presiden JPMorgan Daniel Pinto menyatakan di “KTT Presiden Wanita Hong Kong 2025” bahwa jika kebijakan regulasi stablecoin di berbagai tempat tidak disatukan, hal ini akan membatasi penggunaannya dalam pembayaran kecil lintas batas dan aplikasi nyata lainnya. Ia berpendapat bahwa regulator harus menerima teknologi baru dan merumuskan aturan untuk risiko tambahan yang ditimbulkan, alih-alih melakukan perombakan sistem secara menyeluruh.
Presiden Franklin Templeton, Jenny Johnson, menunjukkan bahwa selama perusahaan memahami aturan, mereka dapat mengikuti untuk mengembangkan bisnis. Dia mengambil contoh tokenisasi dan menyatakan bahwa Hong Kong dapat mengadopsi regulasi berbasis prinsip dalam menetapkan aturan yang spesifik, dengan fokus pada “apakah memperlakukan pelanggan secara adil” sebagai pedoman inti.
Mantan ketua HKEX, Chow Mei-lun, menyatakan bahwa sikap proaktif Otoritas Moneter Hong Kong dalam mengatur stablecoin adalah arah yang benar, dan otoritas pengatur harus membangun kerangka yang jelas dan transparan.